Lihat ke Halaman Asli

Moch

Saifullah

Adu konsep Segudang Persoalan Ternate dalam Diskusi Publik

Diperbarui: 19 September 2020   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iksan Marsaoly (FB, Iksan Muhammad kaicilpaparangan)

Pemilukada masih 2 bulan lagi, tahapan KPUD belum sampai pada dialog visi misi, namun Diskusi public dalam rangka peringatan 1 dasawarsa Komunitas Jarod mendapat tempat tersendiri bagi masyarakat kota ternate, kehadiran ke empat pasangan kandidat yakni Tauhid Soleman, Yamin Tawari, Asgar Saleh dan Merlisa Marsaoly. membuat lokasi acara (caf Jarod) menjadi pusat perhatian malam ini Jum'at, 18 September 2020. Antusias ini tidak hanya terlihat di Jarod cafe melainkan juga ramai dimedia social lewat akun yang menyiarkannya secara live streaming.

Diskusi ini memunculkan banyak komentar dari penilaian dari yang objektif, rasional hingga subjektif, komentar datang dari berbagai latar belakang masyarakat, salah satunya lewat akun facebook bernama @iksan Muhammad kaicilpaparangan, menulis tanggapannya tentang diskusi semalam. Respon semacam ini menandakan bahwa masyarakat menaruh perhatian besar pada para kandidat peserta pemilukada 2020 untuk memajukan Ternate 5 tahun kedepan. Berikut isi postingan antara Tata Kota, Kosa Kata dan Kota Kasa?:

Paslon calon walikota dan wakil walikota Ternate

ternate dengan segudang persoalan yang sangat kompleks, mulai dari wacana pendidikan yang perlu diboboti, sector kesehatan yang masih menjadi PR, hingga keresahan masalah lingkungan. namun penyampaian ke empat kandidat masih sangat tipykal dalam konteks update sistim, tidak ada paparan tentang "a new thinking" apalagi gagasan tentang "a new paradigm", mungkin belum saatnya kandidat buka-bukaan tentang apa yang menjadi senjata pamungkasnya.

Menurutnya dinamika forum dipenuhi kata saling sepakat dan setuju antar narasumber, dalam perpektif sebagai seorang arsitek bukan politisi, ia melihat wacana para kandidat untuk menyelesaikan permasalahan kota belumlah mencapai klimaks dari solusi yang kongkrit, namun ada point yang mengena pada essensi yang memang urgensi tidak sekedar memperpanjang durasi argumentasi, dan itu sangat luar biasa misalkan.

Program Warung MAMA, Ayo belanja diwarung tetangga sebagai tawaran ide dari Mantan Sekda Kota Ternate Tauhid Soleman. Kemudian satu-satunya Kandidat Wanita dengan kerangka berpikir yang not imposible , membangun Ternate dari daerah terluar dengan sistim zonasi berbasis kepulauan, di moti sebagai sentral sektor pertanian, di batang dua sebagai sentral sektor perikanan, dan pulau Hiri sebagai wilayah pariwisata yang merawat nilai-nilai adat seatorang (Budaya).

Suasana diskusi di jarod cafe

Bahkan dalam menyentil eksistensi Persiter, Merlisa membocorkan tentang MasterPiece nya dalam membangun Kota dan sepak bola kedepan, stadion megah harus terletak di wilayah Pulau Ternate, agar orang dari kota yang harus beramai-ramai datang ke pulau untuk menyaksikan sepak bola. 

inilah yang dimaksud "a new thinking" dan "a new paradigm" Hal yang kelihatan simple tapi itulah yang harus kita ceritakan, tentang dampak langsung ekonomi, sosial budaya dan kebijakan politik yang lebih smart, karna masyarakat sudah bosan dengan retorika. salut buat ke empat pasangan kandidat sebagai putra putri terbaik kota Ternate.

Pantauan kompasiana.com di lokasi acara, Isu paling disikapi dalam diskusi public semalam adalah persoalan yang sifatnya substainable,

Ican, sapaan akrab pemilik akun tersebut menambahkan komentarnya bahwa berbagai Persoalan di Kota Ternate hanya bisa diselesaikan oleh pemimpin yang benar-benar mengenal Ternate, Intinya adalah Kedepan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah (Siapapun yang akan terpilih nanti) bersama seluruh Masyarakat harus memperlakukan Ternate selayaknya Kota Jogjakarta diperlakukan, bukan sekedar tarian, fashion dan kuliner semata, tapi konsentrasi budaya pada pandangan sejarah kebesarannya akan melahirkan pemimpin berkarakter Sultan Baabullah.

Ican yang juga sekretaris ikatan arsitek Indonesia (IAI) Maluku utara ini mengapresiasi acara diskusi public semalam, dan juga pesan ucapan selamat ulang tahun yang ke 10 (1 dasawarsa) buat komunitas Jarod.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline