Lihat ke Halaman Asli

Hidup di Komunitas Musik Harus Bisa Menjaga Diri

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342508965324543439

[caption id="attachment_188193" align="aligncenter" width="510" caption="foto oleh : Anto Bedjo @Seruling Mas, Banjarnegara"][/caption] Musik, salah satu hal indah dalam hidup, hal ini saya rasakan ketika saya bergabung dengan sebuah band yang bernama VM (Vegetary Marijuana) yang dulunya bernama The Kallestrol City. Hidup dalam komunitas musik sangatlah banyak macam hal-hal yang perlu kita perhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Fondasi dalam diri
  • Keyakinan yang kuat
  • Saling menghargai

3 hal tersebut akan saya uraikan singkat disini, dimana ini adalah sebuah pendapat (opini) yang menurut saya ini adalah sebuah gambaran untuk anda para remaja yang saat ini sedang mencari jati diri dan ingin bergabung dengan salah satu komunitas musik entah itu punk, underground, pop, dangdut, reggae atau yang lainnya.

Fondasi dalam diri : maksud dari poin pertama ini yaitu, sebelum kita mengikuti pergaulan di luar lingkungan keluarga, kita harus memiliki fondasi yang kuat seperti akhlak, kepribadian, rasa tanggung jawab serta kejujuran. Dimana hal tersebut menjadi hal utama, karena pergaulan di luar sana (salah satunya kehidupan anak-anak komunitas) itu banyak sekali hal-hal positif dan negatif yang beragam jenisnya, sehingga harus memiliki fondasi yang kuat agar kita tidak terjerumus atau salah bergaul. Keyakinan yang kuat : keyakinan yang kuat ini identik dengan ilmu keagamaan, dimana kita harus mampu beradaptasi dengan kegiatan di luar sana tanpa harus keluar jalur (keagamaan). Salah satu contohnya adalah seperti minuman keras atau obat-obatan terlarang, dalam Agama, hal tersebut adalah haram hukumnya sehingga kita tidak boleh mengkonsumsinya, ketika hidup di komunitas yang banyak mengandung dua hal negatif tersebut, kita harus mampu mengamalkan poin kedua yaitu "Keyakinan yang kuat", keyakinan kuat tersebut bisa kita pertahankan dengan selalu mempelajari dan mengamalkan ilmu keagamaan yang kita dapat dari orang tua maupun guru. Saling menghargai : poin ke tiga ini sering kali di abaikan oleh anak muda jaman sekarang, dimana banyak sekali terjadi pertikaian, perkelahian ataupun tawuran hanya karna tidak adanya rasa saling menghargai satu sama lain. Saya ambil contoh dari perbedaan genre musik, misal anak-anak reggae yang tidak menyukai musik underground, mereka mengatakan musik mereka yang paling baik, yang paling hebat dan lain sebagainya, kemudian para penikmat musik underground tidak terima dengan hal itu, lalu terjadi perselisihan bahkan tawuran, hal ini masih sangat sering terjadi di Indonesia. Saya yakin ketika semua orang bisa saling menghargai, maka tidak ada pertikaian antara satu dengan yang lainnya.

Jadi ketika kita ingin mengikuti pergaulan di dunia luar tanpa pengawasan orang tua, kita harus mampu mengamalkan 3 poin di atas, semakin kita bisa mengamalkannya akan semakin baik dan banyak teman-teman yang menerima kita dalam pergaulan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline