Lihat ke Halaman Asli

Pengharaman Konser Lady Gaga memang tugas MUI

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Fatwa haram menonton konser Lady Gaga dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) memang cukup membuat kesal para pecinta musik apalagi penggemar berat dari penyani wanitakelahiran Amerika Serikat, 28 Maret 1986

Namun ternyata pihak dari media di indonesia tidak berimbang dalam menampilkan berita, dari sekian banyak berita mereka selalu membuat suatu wawancara publik dengan responden masyarakat awam. Yang tentu saja penggemar musik sehingga menyudutkan pihak MUI. Jika ada dari kalangan intelek itu pun dari golongan liberal yang keyakinannya perlu dipertanyakan.

Untuk masalah pengharaman dan penghalalan semacam ini memang termasuk dalam perkara ijtihadi yang bisa saja benar dan bisa pula salah, untuk menentukannya perlu pembahasan lagi dalam koridor agama yang dilakukan oleh para ulama tentunya.

Dan perlu diketahui juga bahwa tindakan MUI ini memang sudah benar, bukan masalah pengharamannya namun usaha dalam menjaga akhlaq umat. Karena memang itulah tugas ulama’.jika ada perkataan hal semacam ini bukanlah tugas mereka ini adalah perkataan yang salah.

kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.S 3:110)

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah orang-orang yang menang/beruntung“. (Q.S 3:104)

yang mana akhlaq adalah kunci dari kelanggengan suatu bangsa. Sekali lagi, memang masalah pengharaman ini perlu tinjauan lagi namun bukan dari kalangan orang awam ataupun liberal, karena tidak ada titik temu. Ibarat tukang tahu namun ditanya tentang tata cara membuat pesawat?

Apa bisa menjawab dengan benar?

visit my blog

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline