Lihat ke Halaman Asli

Syaiful Rahman

Orang biasa yang suka menulis

Bolehkah Kita Menanam Bunga di Tepi Jalan?

Diperbarui: 1 Januari 2019   17:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

Kalau anda orang perkotaan sudah terbiasa dengan tanaman pohon, tanaman hias, taman di tepi jalan, di tengah pembatas jalan.  Baru baru ini kalau anda orang Surabaya mengenal pohon  mengeluarkan bunga seperti Bunga Sakura, Nama pohon Tabebuya...saat bulan Nopember mengeluarkan bunga dari pada daun. Anda orang Bandung mengenal pohon Mahoni, pohon Tanjung dan pohon kenari yang tumbuh disepanjang jalan utama.

Kira kira apa dan fungsi tanaman pohon, tanaman hias yang tumbuh di tepi jalan. Moga anda dapat memperoleh jawaban yang sesuai.

Kemudian bagaimana memilih jenis tanaman di tepi jalan, menurut peraturan yang  berlaku  pohon harus memenuhi persyaratan  :

  • kerindangan,
  •  kelebatan daun untuk fungsi peneduh, 
  • penyejuk,
  •  tempat satwa berdomisili, 
  • keindahan serta 
  • memiliki nilai produksi lanjutan dan 
  • nilai ekonomi.

 Bagi anda yang lahir saat Koes Plus masih berjaya, tentu ingat dengan lagu yang berjudul " Bunga Di tepi Jalan" boleh lah saya kutipkan sedikit :

suatu kali ku temukan
bunga ditepi jalan
siapa yang menanamnya
tak seorangpun mengira
bunga ditepi jalan
alangkah indahnya
oh..kasihan
kan kupetik
s'belum layu 

Alangkah baiknya anda menonton secara lengkap  Oh ya tapi musik koes plus  sudah ada yang kekinian dinyanyikan oleh  sheila on 7  silahkan anda menikmati lagu ini

Tapi Kita membahas tentang Tanaman Bunga di tepi Jalan , Pohon ditepi jalan..Hendaknya kita keluar dari cara berpikir tersebut. Bunga memang cantik, wajar jika semua orang jatuh cinta. Tapi tak perlu lah menggangu bunga cantik itu di tempatnya. Kalau  sengaja di taman untuk diambil bunga sudah wajar. Tapi bunga cantik di tepi jalan atau dalam hutan tak perlu di petik. Kagumi saja. Kalau pun tak rela foto saja tapi jangan memetik. Biarkan bunga tersebut ditemukan orang lain, dikagumi orang lain, dan menghiasi lingkungan.

Karena bunga di tepi jalan memang tempatnya di sana. Biarkan alam yang menentukan nasibnya

p-20181231-064010-p-5c297610c112fe34d71bdfd5.jpg

Penulis hidup di tepi perkotaan, jalan alternatif lalu lintas kendaraan roda 4 dan roda 2 masih sedikit . Rumah Tangga yang penghuni sekitar 55  KK,  panjang jalan  diperikirakan 1300 m.  Disebabkan lahan pekarangan sudah penuh  tanaman pohon, tanaman buah, tanaman obat dan tanaman hias. Untuk  memanfaatkan lahan kosong yang masih ada , cuma di tepi jalan. Maka saya berinisiatif  menanam di tepi jalan raya tanpa ijin  dengan RT, dengan RW dan Lurah apalagi Camat, . Dengan semangat saya tanam bunga zinnea ( bunga kertas),bunga matahari lokal ,  kenikir  serta bumbu dapur yaitu serai. Kegiatan bertanam ini ada 2 orang selain saya yaitu ketua RT, beliau menanam jenis : Puring dan mempertahankan rumput tetap hidup.

Permasalahan utama selama menanam  :  tanaman patah oleh pejalan kaki, anak anak main, rebah  kena ban mobil roda empat saat parkir, segera saya ganti tanaman baru. kedua tetangga mematikan rumput dengan herbisida, bahan racun untuk rumput.   Pernah pada bulan Nopember ada kegiatan penggalian pipa air minum diseberang jalan bukan ditepi jalan tempat tinggal saya. Kalau  ada kegiatan /program gali pipa, gali kabel... atau pelebaran jalan, perbaikan drainase, saya tidak marah, tidak menuntut ganti rugi.  Mengharapkan selama tidak merugikan masyarakat, orang lain saya masih tetap merawat.. Hati senang melihat bunga ada di tepi jalan, sesuai lagu Koes Plus

Saya cuma menyanyikan lagu koes plus , atau shela on 7.. Bunga di tepi jalan...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline