Lihat ke Halaman Asli

IPMKS Yogyakarta

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Subang (IPMKS) D.I Yogyakarta

Milangkala IPMKS Yogyakarta ke 42

Diperbarui: 23 Januari 2025   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan untuk Milangkala IPMKS(Sumber: Dok. Pribadi)

Dalam merayakan hari jadi Ikatan Pelajar & Mahasiswa Kabupaten Subang Yogyakarta (IPMKS-YK) ke 42, pengurus IPMKS menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang produktif bagi warga IPMKS seperti Pameran Seni, Turnamen Badminton, dan Malam Puncak Milangkala. Milangkala IPMKS tahun ini memiliki tema "Ngajaga Asa, Ngamumule Budaya, Ngabangun Bangsa: Ngadegkeun Kabudayaan Sunda di Tatar Mataram". Tema tersebut mempunyai makna harapan dari pengurus untuk IPMKS yaitu agar dapat selalu menjaga asa, menghargai budaya, sekaligus membangun bangsa dengan selalu membangun/mengenalkan kebudayaan sunda di Yogyakarta ini.

Pameran Karya Seni (Sumber: Dok. Pribadi)

Rangkaian kegiatan dimulai dari Pameran Karya Seni yang dibuka pada jumat malam (20/12/24) di Asrama Mahasiswa Subang. Pameran Karya Seni ditampilkan di Asrama Mahasiswa Subang hingga acara malam puncak milangkala. Pameran Karya Seni tersebut terdiri dari lukisan-lukisan warga IPMKS, dokumentasi-dokumentasi warga IPMKS yang lalu, penghargaan-penghargaan yang diraih oleh IPMKS, dan hasil membatik warga IPMKS.

Selain Pameran Karya Seni, IPMKS Yogyakarta juga mengadakan turnamen badminton antar warga IPMKS. Turnamen Badminton tersebut dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu (21-22/12/24) di GOR Sorosutan, Yogyakarta. Turnamen tersebut menggunakan sistem ganda putera dan ganda puteri yang diikuti oleh lebih dari 30 peserta.

Turnamen Badminton Warga IPMKS (Sumber: Dok. Pribadi)

Puncak dari rangkaian Milangka IPMKS ke 42 yaitu malam puncak pada selasa malam (24/12/24) di Asrama Mahasiswa Subang yang diisi dengan Prosesi Adat Meulah Tumpeng. Prosesi adat tersebut dipimpin oleh sesepuh adat sunda di Yogyakarta yaitu Ki Demang Wangsafyudin. Prosesi Adat Meulah Tumpeng sendiri menurut Ki Demang, mempunyai filosofi sendiri yaitu tentang kerja sama dan keseimbangan.

"Meulah tumpeng ini mempunyai nilai kerja sama, yang mana meskipun tumpeng terdiri dari berbagai bahan makanan, tetapi tujuannya untuk memperkuat cita rasa. Selain itu tumpeng juga mempunyai nilai keseimbangan karena melibatkan unsur tanah, air, dan api," jelas Ki Demang.

Prosesi Adat Meulah Tumpeng(Sumber: Dok. Pribadi)

Ketua Pelaksana Milangkala IPMKS ke 42, Khansa Qonita dalam sambutannya menjelaskan bahwa rangkaian milangkala ini sebagai bentuk rasa syukur dan perayaan atas umur IPMKS yang sudah menginjak 42.

"Rangkaian milangkala ini sebagai bentuk syukur kita dan merayakan hari ulang tahun IPMKS Yogyakarta yang ke 42," jelas Khansa.

Takhfa Rayhan sebagai Ketua Umum IPMKS Yogyakarta merasa bangga dengan rangkaian kegiatan ini, meskipun tidak semegah tahun tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline