Lihat ke Halaman Asli

Jalukany1

Ahli dalam mendogeng

Perjalanan Sunyi Mengubah Keadaan

Diperbarui: 16 September 2024   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamera 

Jangan terpaku dengan sebuah agama karena semua itu ada unsur budaya seandainya orang-orang terdahulu tidak mengkorparasikan antara keduanya maka tidak ada agama yang kita kenal seperti sekarang.
Budaya dan agama adalah kedua insan yang tidak dapat di pisahkan contohnya seperti al quran secara tidak langsung disitu terdapat unsur budaya (bahasa arab) dalam menyampaikan petunjuk kepada umatnya, agar umatnya bisa memahami dengan mudah seandainya tuhan tidak mencampurkan unsur budaya dan memakai bahasa yang tidak di mengerti umatnya maka kita sebagai seorang makhluk ciptaannya akan kebingungan dalam memahaminya.
Walaupun kitab-kitab Tuhan sudah dipermudah, kita masih susah dalam memahaminya. Tanpa adanya agama pun kehidupan akan perjalanan sebagaimana mestinya karena budaya sudah ada lebih dulu sebelum adanya agama dan kehidupan tersebut sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Itulah tabiat manusia disaat ada kawan yang baru maka kawan yang lama di tinggalkan. bahkan bisa lebih parah lagi  bisa-bisa kawan yang lama bisa dibunuh karena suatu ketakutan dan timbul lah peperangan.
Sehingga saya berfikir senjata apa yang paling ampuh di muka bumi? Pisau, pedang, pistol, senjata apa, bom atom, bom nuklir, robot canggih, atau virus yang mematikan? Mungkin itu semua bisa menjadi senjata yang ampuh apabila orang tersebut berlatih dengan tekun selama bertahun-tahun dan tidak semua orang bisa memakainya akan tetapi ada satu senjata yang sangat ampuh dan semua orang bisa melakukannya, senjata ini sudah ada dari beribu-beribu tahun yang lalu dan masih eksis sampai sekarang ialah IDEOLOGI.
Senjata ini sangat ampuh walaupun tidak mempunyai bentuk fisik tetapi senjata ini di anggap berbahaya oleh beberapa orang yang mengetahuinya, buktinya berapa banyak manusia yang meninggal karena mempertahankan suatu IDEOLOGI?
Hukum itu sejatinya adalah akal sehat, bukan debat kusir, bukan mulut pintar bicara. Kekuasaan itu cenderung jahat dan kekuasaan yang terlalu  lama cenderung lebih jahat lagi. Semua orang cenderung pembantah, bahkan untuk sebuah kritikan yang positif, apalagi sebuah tuduhan serius berimplikasi hukum, lebih keras lagi bantahannya.
Bangsa yang korup bukan karena pendidikan formal anak-anaknya rendah, tetapi karena pendidikan moralnya tertinggal, dan tidak ada yang lebih merusak dibandingkan anak pintar yang tumbuh jahat.
Orang-orang dewasa yang jahat sulit diperbaiki meski dihukum seratus tahun, jadi berharaplah dari generasi berikutnya perbaikan akan datang. Istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya bisa menjadi penyebab sebuah kejahatan, dan sebaliknya juga bisa menjadi motivasi besar kebaikan.
Siapakah yang harus disalahkan atas semua ini? Menurut saya kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa dan kalau itu mau disalahkan maka diri kita sendirilah yang mesti disalahkan. Karena bagaimana pun kita lah yang menjadi kapten bagi diri kita sendiri dan kita lah yang menentukan apa yang harus kita lakukan dimasa yang akan datang.
Tetapi tanpa kita sadari kita selalu menyalahkan banyak orang atasan kegagalan dalam perjalanan hidup kita, kita selalu menyalahkan si a, si b, si c atas kegagalan kita, karena mereka tidak melakukan seperti apa yang kita mau. Padahal mereka juga sama seperti kita, memiliki kapten atas dirinya sendiri. Oleh karena itu, berhentilah kita untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan yang kita alami dan cobalah  belajar dari kegagalan tersebut.
Kita tidak pernah tahu apakah kegagalan yang kita dapatkan adalah langkah yang benar atau salah, karena bisa saja dengan kegagalan kita sekarang akan membuat kita bisa lebih teliti lagi dalam mengerjakan sesuatu. Tidak ada sesuatu pekerjaan yang dilakukan bisa langsung sempurna, mesti ada beberapa kegagalan kecil yang terjadi karena kesempurnaan itu hanya dimiliki oleh Tuhan yang sanubari.
Tidak perlu perlu berkecil hati atas kegagalan yang kita perbuat karena setiap hal yang kita lakukan mesti bermanfaat tidak ada suatu kegiatan yang tidak bermanfaat dalam hidup ini, dan harganya suatu proses dalam setiap kegiatan kita. Terkadang kita selalu melupakan proses yang terjadi dalam suatu kegiatan. Kita selalu menghargai hasil yang manis saja tetapi kita jarang menghargai hasil yang tidak .
Ada pepatah yang mengatakan hargai suatu proses yang terjadi bukan hasil akhir. Maksud dari pepatah tersebut ialah kita harus selalu menikmati setiap langkah dalam kehidupan yang kita jalani dan jangan terburu-buru dalam menginginkan hasil karena tidak ada yang instan dalam kehidupan ini.
Seseorang yang kaya raya, ia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa sampai ke tahap itu, tidak tiba-tiba ia bisa langsung menjadi kaya, banyak proses yang ia lewati untuk bisa mencapai target yang ia ingin kan. Tetapi kita hanya mengetahui bahwa ia kaya raya tanpa mengetahui proses apa yang dia lewati terlebih dahulu.
Walaupun beberapa dari mereka memiliki latar belakang yang bagus, bukan berati setiap dari mereka bisa otomatis setelah besar menjadi orang yang sukses. Banyak ujian yang harus mereka lewati dan itu semua tidak mudah.
Mungkin mereka mencobanya tidak dari level satu alias tangga paling bawah, dan itu merupakan tantangan untuk mereka hadapi. Mereka langsung di uji dengan tugas yang lebih besar yang mana untuk kita yang hidup pas-pasan belum tentu sanggup untuk melakukannya.
Berapa banyak keluarga yang kaya raya tiba-tiba bangkrut karena dipimpin oleh seseorang yang kurang mempuni. Berapa banyak juga orang yang awalnya tidak punya apa-apa bisa menjadi sukses dan tajir melintir. Itu menunjukkan siapun bisa menjadi sukses mau dia dari golongan bawah ataupun dari golongan atas.
Jadi jangan pernah mengeluh dan pesimis terhadap keadaan yang sekarang kita hadapi, dan ingat kita di ciptakan di dunia ini untuk menjadi pemimpin atas diri kita sendiri bukan menjadi majikan atas orang lain.
Walaupun kita bekerja di perusahaan orang lain, kita jangan sampe menjadi penjilat. Tunjukkan kepada bos kita bahwa kita memiliki integritas yang tinggi dan kita melakukan suatu pekerjaan yang profesional.
Jangan memikirkan gaji, karena kalau kita bekerja dengan profesional dan kita lakukan dengan sebaik mungkin maka gaji itu sendiri yang akan datang kepada kita.
Lakukanlah segala sesuatu itu dengan penuh cinta maka sesuatu itu akan menjadi hal yang baik untuk diri kita dan lingkungan sekitar kita. Janganlah kita melakukan sesuatu dalam keadaan tertekan, nikmati semua kegiatan kita dengan rasa gembira agar semesta akan membantu kita.
Apakah kalian pernah mendengar kata "bekerja sesuai fasion kita maka pekerjaan itu akan mudah" nah kenapa kata ini tidak kita terapkan pada kegiatan sehari -hari kita. Kita membayangkan bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan adalah kegiatan sesuai fasion kita maka setiap kegiatan itu akan selalu menyenangkan dan mudah.
Untuk memulainya kalian bisa melakukan kegiatan yang awalnya kalian tidak suka, lalu kalian mengimajinasikan bahwa kegiatan itu sangat menyenangkan selama beberapa hari. Maka hal itu secara tidak langsung akan menjadi habituation atau menjadi terbiasa dari kegiatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline