Lihat ke Halaman Asli

Keputusan PPN 12 Persen Berubah: Dampaknya pada Karyawan Bidang Finance

Diperbarui: 5 Januari 2025   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Finance dalam Menentukan Harga (Sumber: Freepik)

Keputusan mendadak pemerintah untuk membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% di akhir tahun lalu telah memicu dinamika baru di berbagai sektor, terutama bidang keuangan. Banyak perusahaan yang bergerak di sektor finance telah mempersiapkan diri dengan menetapkan harga layanan dan produk mereka berdasarkan asumsi kenaikan PPN yang sebelumnya direncanakan mulai berlaku per 1 Januari. Namun, pembatalan ini membawa tantangan tersendiri.

Kebijakan yang Tidak Konsisten

Kebijakan perpajakan yang diumumkan secara mendadak menciptakan ketidakpastian dalam perencanaan bisnis. Karyawan di bidang keuangan, terutama yang bekerja di bagian pricing dan anggaran, menghadapi tekanan untuk segera menyesuaikan perhitungan mereka. Beberapa perusahaan bahkan telah menerapkan harga baru kepada konsumen, yang kini harus direvisi kembali akibat pembatalan ini.

Dampak pada Perencanaan Harga

Dalam sektor keuangan, menentukan harga layanan memerlukan perhitungan yang cermat dan seringkali dilakukan jauh hari sebelumnya. Proses ini mencakup proyeksi pajak, margin keuntungan, dan faktor eksternal lainnya. Dengan asumsi kenaikan PPN menjadi 12%, banyak perusahaan telah:

  • Menyusun kontrak kerja baru dengan tarif yang lebih tinggi.
  • Mengkomunikasikan perubahan harga kepada pelanggan.
  • Menyiapkan sistem teknologi untuk mengakomodasi perubahan tarif pajak.

Ketika kebijakan ini batal diberlakukan, karyawan harus kembali menyesuaikan semua dokumen dan sistem dalam waktu singkat, yang seringkali memerlukan lembur dan alokasi sumber daya tambahan.

Kesan pada Konsumen

Pembatalan kenaikan ini juga menimbulkan kebingungan di kalangan konsumen, terutama bagi mereka yang telah menerima pemberitahuan kenaikan harga. Karyawan di bidang keuangan harus menghadapi banyak pertanyaan dan keluhan, serta menjelaskan dampak kebijakan ini kepada pelanggan dengan cara yang tetap menjaga kepercayaan dan loyalitas mereka.

Perlunya Kepastian Hukum

Ketidakpastian hukum dalam penerapan kebijakan perpajakan seperti ini memperburuk efisiensi operasional di banyak perusahaan. Untuk mengurangi risiko serupa di masa depan, pemerintah perlu:

  1. Memberikan pengumuman kebijakan dengan waktu transisi yang memadai.
  2. Memastikan transparansi dalam setiap perubahan kebijakan.
  3. Menyediakan panduan teknis yang jelas bagi sektor-sektor terkait.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline