Lihat ke Halaman Asli

"Untukmu ,Dukaku”

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth



By : Ipi Fernandez



Terbayang dipelupuk mataku !derita kamu yang keluarga sanak tertimpa bencana SSJ 100,tangismu tersembunyi,amarahmuterpendam dalam rongga dadamu duka haru biru.

Lelaki setengah baya merangkak ke puing-onggok baju bekas :”anakku, peluh nyaris bersimbah darah andai nyawa bisa ditukar, beringas umpat-umpat, terus hardik sekeliling kamar bekas lelapmu anakku”

Hilang satu satu dari empat enam harapan, bertahan dalam asa sia-sia,rasanya nafas telah habis diujung raung, yang tersisa cuman potret, yahh h potret anak harapan yang telah lebur bercampur dahan,ranting bahkan tanah bongkahan , dari lereng itu masih adakah asa yang tersisa??/

Dukamu,Dukaku ,12/05/2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline