Lihat ke Halaman Asli

“Dasar Kere”

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By : Ipi Fernandez

Saya kebetulan mendapat tugas dari kantor untuk suatu urusan dinas ke Provinsi sejak tgl 25 April 2012 yang lalu,ya hitung-hitung setelah urusan kantor selesai saya habiskan waktu jalan-jalan ke mal Ramayana, pantai Lasiana sambil belanja sedikit ole-ole buat dibawa pulang dan ini hari kelima saya berada di Kupang ibukota Provinsi NTT.

Dalam perjalanan soreh tadi aku mampir di pusat belanja Barata. Seorang pegawai kecil dengan uang jalan pas-pasan paling tidak mesti berhemat agar bisa pulang karena Flores dan Kupang harus lewat udara yang harga tiketnya sama atau bahkan lebih mahal dibandingkan dengan Kupang -Jakarta .

Di Barata saya coba bolak balik pakaian obralan buat 8 kepaanku yang di rumah, angkat satu lepas dstnya, sementara pelayan terus memperhatikan saya, setelah bolak balik barang obralan dan juga akal saya ,yang kalo beli 8 potong baju berarti uangku tidak cukup lagi buat ongkos pulang mau beli beberapa saja pasti keponaan yang tidak kebagian ngambek, ya saya putuskan balik kanan pulang,’pa, pa ko ga jadi beli’sergap pelayan’ ga jadi mba’ kataku’dasar kere’ gerutu pelayan, perasaan malu spontan menggeliat di otakku lihat kanan kiri kalau-kalau ada teman yang lihat kejadian ini ternyata tidak ada syukurlah. mau bagaimana ,memang benar saya pegawai kecil, wajar saja di labelin kere, yang penting aku bisa pulang menemui keponaanku dan minta maaf pada mereka, kali ini belum lain kali mungkin, sepanjang masih ada waktu.

Senja yang galau,Kupang,30/04/2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline