Lihat ke Halaman Asli

Biarkan Hati yang Menyapa

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suatu kali Badrun bertengkar dengan istrinya. Masing-masing tidak mau mengalah. Akibatnya, mereka tidak saling menegur sapa beberapa hari lamanya. Suatu hari Badrun bekerja hingga larut malam dan besok harus bangun subuh karena akan berangkat dinas ke Jakarta naik KA.8459, Parahyangan, pukul 05.00.

Semula ia ingin meminta tolong kepada istrinya untuk membangunkannya ketika subuh, namun karena gengsi ia hanya menulis di secarik kertas, "Bu, tolong bangunkan saya pukul 03.00, karena harus bersiap-siap dinas ke Jakarta pukul 09.00, naik KA pukul 05.00!" Lalu ia taruh surat tersebut di atas meja rias istrinya. Di samping ini, Badrun juga mengatur alarm di hanphone-nya untuk berbunyi tepat pada pukul 03.00.

Keesokan harinya, Badrun bangun kesiangan sekitar pukul 07.00. Handphone yang sudah diatur bunyi alarmnya ternyata tidak didengarnya, mungkin karena begitu lelahnya dan tidur yang sangat lelap. Namun, yang membuat ia marah besar dan sangat kesal adalah, istrinya yang tidak membangunkannya sebagaimana ia minta dibangunkan pukul 03.00. Rencana dinas ke Jakarta pun batal. Tetapi Badrun kemudian tampak terkejut ketika menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan istrinya yang berbunyi: "Pak, bangun! sudah pukul 03.00. Tuh... handphone-nya bunyi dari tadi!"

Komunikasi merupakan kata kunci dan tindakan penting dalam membentuk, memelihara, dan meningkatkan kualitas hubungan antarmanusia. Komunikasi melalui kejernihan hati yang dilandasi oleh ketulusan akan memberikan dampak yang menyejukkan orang lain. Akan tetapi jika hati kita belum membawa suasana baik, jangan harap dapat menyejukan malah-malah berubah jadi memanaskan orang lain hehe....

Seperti yang dikutip dalam bukunya Aa Gym yang menuliskan "...Sebelum berkomunikasi dan bergaul, persiapkan hati kita yang bersih dan tulus. Kalau hati kita masih kotor dan dipenuhi unsur-unsur negatif, lebih baik kita mengurungkan niat untuk berkomunikasi karena hasilnya bisa fatal."

Mungkin lebih baik diam. Diam adalah emas menurut orang Jerman, daripada berkomunikasi dilandasi oleh kemunafikan dan kepura-puraan.

sebuah kisah yang dapat menjadikan pelajaran.... ^_^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline