Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Hidup di Mars Bukan Impian Lagi?

Diperbarui: 7 Januari 2019   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

olah digital oleh penulis

Sejak menjejakkan kakinya di Bulan 50 tahun lalu, manusia sudah berambisi untuk mengkolonisasi angkasa luar dengan harapan bisa menjadi tempat tinggal alternatif atau kalau mungkin permanen selain di bumi, dan itu terlaksana dengan banyaknya wahana angkasa luar yang diterbangkan ke ruang angkasa untuk mencapai planet lain.

Namun itu tidak mudah rupanya karena selain makan waktu mencapainya dan yang terpenting sebelum dihuni apakah planet tersebut layak untuk ditinggali oleh makhluk hidup yang sudah terbiasa menikmati hidup di bumi. Berdasarkan info yang kita tahu selama ini ternyata banyak planet di galaksi  bintang ini ternyata sangat tidak layak untuk dihuni. Berikut perbandingannya.

dokpri

Banyak wahana yang telah dikirim planet Mars seperti Mariner 4 milik Nasa (Badan Ruang Angkasa Amerika Serikat) pada Juli 1965 yang hanya melintas saja dekat Mars, lalu disusul dengan wahana pengorbit (orbiter), wahana yang didaratkan (lander) dan wahana penjejak (rover).

Ada sekitar 50 an wahana khusus untuk dikirimkan ke sana tapi sebagian besar gagal terutama untuk misi pendaratan (lander). Insight adalah wahana pendarat yang berhasil mencapai Mars pada akhir November 2018.

Semua misi diatas tanpa awak karena hanya dikendalikan pusatnya di bumi, untuk yang berawak masih dalam penjajakan karena memang tidak mudah. Resiko terpapar radiasi tinggi dari Matahari dan sinar kosmik yg meningkatkan resiko kanker serta gravitasi mikro (karena lebih kecil dari bumi) akan memicu osteoporosis(penyakit tulang) dan melemahnya kekebalan tubuh.

Hal lain yang sangat penting dan akan mengganggu adalah bagaimana dengan logistik si antariksawan baik kebutuhan oksigen, pangan, air serta pembuangan limbahnya. Terlebih lagi manusia bukan robot sehingga unsur mentalnya harus teruji karena kesepian dan bosan akan membuat para astronot/kosmonot ini terganggu dalam melaksanakan misinya.

Dari unsur tehnis dan non tehnis diatas perjalanan ke Mars mungkin bisa dilakukan namun untuk mengirim misi berawak atau menempatkan antariksawan disana sungguh perlu persiapan dan teknologi yang sangat tinggi. Seperti sanggup mendarat di Bulan, pada dasarnya Manusia akan mampu menaklukkan Mars dan it takes time but not too long.

I would like to die on Mars.Just not on impact. (Elon Musk)

Dari sejumlah sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline