Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Asal Muasal Bahan Bakar Fosil

Diperbarui: 27 Maret 2018   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Istilah bahan bakar fosil sudah santer terdengar sebagai salah satu biang keladi terjadinya pemanasan global, namun yang kita belum memahami adalah asal mereka dan bagaimana mereka dibentuk sehingga bermanfaat bagi manusia.

Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi,gas alam dan batu bara sangat diperlukan manusia untuk melanjutkan kehidupannya agar lebih nyaman dan baik, karena energiyang dihasilkannya. Tanpa peran minyak bumi, gas alam dan batubara kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian, peternakan, pariwisata, kuliner dan kegiatan ekonomi lainnya akan terhambat dan kembali ke jaman purba.

Sejak revolusi industri disaat ditemukannya mesin uap dilanjutkan dengan beroperasinya kereta api, mobil dan pesawat terbang bahan bakar fosil menjadi sumber energi utama dalam menggerakkan roda kehidupan manusia. Namun pemanfaatan energi bahan bakar fosil yang berlebihan menghasilkan gas karbondioksida (CO2) yang menjadi salah satu gas efek rumah kaca yang menghalangi panas matahari untuk dipantulkan keluar angkasa tapi terjebak di bumi sehingga suhu bumi menjadi lebih panas.

Jadi apa itu bahan bakar fosil? "Fossil fuels are natural materials, such as oil, coal, or gas, that are burned to create energy" (Bahan bakar fosil adalah materi alami seperti minyak, batubara dan gas yang terkubur dalam perut bumi dan digunakan untuk menghasilkan energi). Sedangkan istilah fosil sendiri adalah "fossils are what remains of plants or animals that lived long, long ago" (fosil adalah sisa-sisa tanaman atau binatang yang hidup pada jaman dulu). 

Contoh dari fosil adalah sisa daun-daunan atau bangkai binatang berukuran kecil yang hidup jutaan tahun lalu yang kita bisa lihat pada karang/batu-batuan (rock) saat ini. Bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan gas alam juga berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang hidup jutaan tahun lalu yang mati dan tertimbun di dasar samudra dan sungai dalam satu lapisan yang disebut sedimen (sediment).

Sedangkan sedimen sendiri merupakan material seperti batu-batuan didalam tanah/pasir yang terkubur oleh air dan tenggelam ke dasar ( Those sediments would have been things like stones in sand that washed into the water and then sink to the bottom). Dengan berlalunya waktu timbullah banyak lapisan sedimen dan banyak tekanan (pressure) serta panas (heat) tercipta. Dalam lingkungan yang dinamis dan intens ini  fosil terurai (decomposed)lalu membentuk kelompok (compound) yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang terpisah yang jutaan tahun kemudian compound ini menjadi minyak bumi atau gas alam.

Batu bara pun juga melalui proses yang sama seperti minyak bumi dan gas alamhanya saja materi pembentuknya dari sisa-sisa pepohonan dan tanaman yang hidup jutaan lalu namun terkubur dalam rawa-rawa (wet swamp lands). Adanya tekanan dan panas pada lapisan yang menampung fosil tadi menyebabkan reaksi kimia (chemical reactions), oksigennya terdorong keluar sementara sisa karbonnya yang banyak ditinggalkan dan ini disebut dengan batu bara (coal).

"It's as certain that as long as fossil fuels are the cheapest energy, we will just keep burning them"-James Hansen (Yang sudah pasti sepanjang bahan bakar fosil masih termurah harganya, kita tetap akan menggunakannya-James Hansen)

Ref : Dari sejumlah sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline