Istilah donor darah sekarang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar orang baik dari fungsi dan metodenya. Namun dulu ide itu dianggap aneh apalagi metodenya. Menurut catatan Stefano Infessura transfusi darah dengan cara lewat mulut dilakukan oleh tiga anak laki-laki sebagai pendonor kepada Pope Innocent VIII (8) saat yang bersangkutan dalam keadaan koma. Metode ini ternyata dilakukan setelah mendapatkan saran dari ahli kesehatan saat itu pada abad ke 15 (tahun 1400an), namun mengalami kegagalan dan menewaskan Pope dan pendonornya tadi.
Kegagalan ini tidak menyurutkan pada ahli untuk melakukan eksperimen dengan menyempurnakan metodenya seperti yang dilakukan oleh Harvey pada abad 17 (tahun 1600an). Harvey melakukan penelitian terhadap sirkulasi darah untuk melakukan transfusi darah, dan diaplikasikan pada sesama hewan dan ternyata berhasil. Sayangnya ketika diterapkan kepada manusia mengalami kegagalan.
Dokumentasi transfusi darah pertama yang dituliskan adalah oleh Dr.Jean-Baptiste Denys, ahli kesehatan terkenal pada masa Raja Perancis, Louis XIV (Louis 14) pada tahun 1667 (abad 17) dimana dia berhasil melakukan transfusi darah domba kepada anak laki-laki 15 tahun yang sakit (koma), dan berhasil diselamatkan-namun karena jumlah darah yang diberikan sedikit (harusnya antara 450-500 ml) maka penerima donor mengalami alergi. Ironisnya transfusi darahnya berikutnya mengakibatkan kematian, akhirnya penelitian Dr.Denys ditolak ,dihentikan dan dilarang pada 1670.
Penyempurnaan transfusi darah walaupun pada prakteknya dilarang tetap dilakukan seperti yang dilakukan Christian Zagado (penelitian dampak dari perubahan volume pada fungsi sirkulasi), Dr.James Blundell (berhasil melakukan transfusi darah dari manusia ke manusia lewat lengan suami dari pasiennya), Samuel Armstrong Lane dan Dr.Blundell (melakukan transfusi darah kepada penderita hemofilia) dan Karl Landsteiner (mengelompokkan darah manusia sehingga proses transfusi darah tepat sasaran antara golongan darah A,B,O dan AB-Karl Landsteiner karena penemuannya ini mendapatkan Hadiah Nobel pada tahun 1930 dalam bidang Psikologi dan Kesehatan.
Perkembangan selanjutkan tentunya bagaimana darah bisa awet dan tahan lama sehingga bila dibutuhkan tinggal diambil. Untuk kepentingan storage (penyimpanan) ini pada tahun 2010 ditemukan zat anticogulant(sodium sitrat) yang menjadi zat yang ditambahkan pada darah, lalu disimpan di lemari pendingin, ternyata darah masih bisa digunakan. Dan lewat keberhasilan ini, kelak akan dibuat Bank Darah. Penemu anticoagulant adalah Dr.Albert Hustin dari Belgia pada 1914. Dan akhirnya transfusi darah tidak langsung pertama dilakukan pada tahun 1916 sedangkan pengembang bank darah pertama adalah Oswald Hope Robertson selama perang dunia pertama.
Sejarah panjang donor darah tentunya menyiratkan betapa manusia berusaha untuk tetap sehat dan sejahtera dengan menjaga kesehatannya baik lewat obat maupun faktor lain seperti darah dari sesamanya. Dengan penyempurnaan metode dan proses yang terus berlangsung, sudah tidak jamannya menganggap donor darah adalah kegiatan yang "asal" tapi juga banyak manfaatnya bagi pendonor dan yang menerima donor (recipient).
Untuk maksud itulah Ikatan Alumni (Iluni) 84-SMAN 45-Jakarta, mengundang rekan-rekan dari lintas angkatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Donor Darah Lintas Angkatan 2017 yang mengusung tema : Donor Darah Menyehatkan dan Gw Banget yang inshaa Allah akan dilaksanakan pada Nopember 2017. Sampai jumpa, bravo teman-teman alumni lintas angkatan SMAN 45- tetap sehat dan tetap senyum. Salam Concorde!
Ref : Dari berbagai sumber
Donor Darah Menyehatkan dan Gw Banget!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H