Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Mengenal Istilah Media Bias

Diperbarui: 25 Mei 2017   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambil berdoa dan berharap Polri bisa menangkap para teroris Kampung Melayu, mari mengenal Media Bias dari istilah dan jenisnya yang sekarang marak diperbincangkan, sebagai sebuah media literasi.  Bias dalam Bahasa Inggris adalah “ is showing an opinion about something that is not based on all of the facts(Bias adalah tindakan menampilkan opini tentang sesuatu yang tidak berdasarkan fakta).  Bias dalam media massa baik tradisional maupun digital ada tiga yaitu Bias by Omission, Bias by Placement dan Bias by Spin.

Contoh dari Bias of Omission adalah informasi tentang berita yang sebenarnya heboh dan hit tapi diberitakan dengan ringan ; seperti adanya karyawan dari sebuah pabrik atau perusahaan yang marah dan mogok ketika perusahaannya akan ditutup tanpa memberikan uang pesangon, namun pesan (message) ini muncul di media lain dengan judul dan pemberitaan ringan tanpa mengangkat kehebohan tadi.

Bias of Placement itu ditandai dengan peletakan berita yang seharusnya diletakkan dengan Gambar besar dan Text besar pada halaman depan dan jadi headline karena dianggap penting, malah berita dan gambarnya diletakkan di halaman lain yang mengundang persepsi pembacanya bahwa berita ini tidak penting.

Sedangkan bias of Spin terjadi ketika satu media menggunakan pilihan kata dan informasi tentang kasus pabrik yang ditutup dengan pilihan kata yang luar biasa merugikan, tapi di media lain dituliskan dengan pilihan kata yang halus dan kesannya biasa saja.

Penghilangan informasi yang merupakan sisi negatif dari suatu berita tentang pendirian pabrik yang dibiayai dana trilyunan rupiah tapi melupakan efek polusi dari pabrik tersebut bisa disebut juga bias by omission. Conflict of interest(Konflik kepentingan) pabrik itu yang melibatkan saham dari pejabat pemerintah yang tidak diungkapkan termasuk jenis bias by omission karena media hanya memberitakan satu sisi berita saja (one-sided story).

Kita sudah paham para editor di media tradisional adalah para pengarah tren berita mana yang penting dan tidak penting ketika diletakkan di berita utama.Editor yang meletakkan berita cuaca yang dianggap penting tapi biasa saja sebagai berita utama, sementara berita angka pengangguran yang semakin meningkat bukan sebagai berita utama jelas melakukan tindakan bias by placement ; karena jelas berita tentang pengangguran lebih penting daripada tentang cuaca, tetapi karena peletakkannya tidak di headline,sehingga kemungkinan besar tidak dibaca.

Pengarahan berita kurang penting menjadi penting di seluruh media seperti contohnya seorang aktor terkenal yang dalam keadaan mabuk berat, ditangkap karena mengemudikan kendaraannya menabrak pejalan kaki. Berita tentang aktor ini ada dimana saja baik di media tradisional maupun on line dan tindakan yang dianggap sebagai Echo Chamber ini seolah mengaburkan dan menghilangkan berita penting yang sebenarnya semisal harga-harga kebutuhan pokok yang semakin naik dan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Ini pun disebut bias by placement.

Istilah Denotasi atau makna asli seperti dalam kamus dan Konotasi atau makna berbeda dengan arti aslinya  erat kaitannya dengan bias by spin karena pilihan kata menentukan bobot kepentingan dari sebuah berita. Contoh dua buah kata yang asalnya (denotasinya) ‘murah’ dan ‘tidak mahal’ akan terasa konotasinya bila kita memberikan hadiah kepada seseorang : karena ‘murah’ terasa tidak berharga, sedangkan tidak mahal terasa masih berguna bukan ‘asal’.  Dalam media berbahasa Inggris meletakkan kata menuntut (to demand) dan membebani (to burden) terasa berbeda konotasinya karena sifatnya negatif, namun bila pilihan katanya meminta (to request) dan mengakibatkan (to affect) terasa positif atau netral.  

Kehadiran para ahli dalam satu bidang tertentu (pundit) yang diundang sejumlah televisi yang berbeda satu dan lainnya namun mengutarakan pendapat yang berbeda pula (sesuai dengan misi medianya) akan membingungkan pemirsa dan dianggap juga sebagai bias by spin.

Tugas wartawan sungguh berat karena harus memberitakan kebenaran sementara banyak ancaman menimpanya seperti kata wartawan senior Kevin Z.Smith.

 “Otherwise, you’re cheating the citizens of information," said Smith. "You’re cheating them out of opportunities to make decisions that affect them.” (Jika tidak, anda (wartawan) telah berdusta kepada pembaca – anda menipu mereka dengan (menghilangkan) kesempatan-kesempatan yang mereka miliki untuk membuat keputusan yang merupakan masalah mereka)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline