Perhelatan Panasonic Awards telah usai dan terdapat 23 pemenang dari 23 kategori yang diperlombakan tahun ini. Dibandingkan dengan perhelatan serupa sebelumnya, proses penentuan pemenang kali ini ditentukan oleh kombinasi voting via SMS penonton dan juga pilihan dewan juri yang terdiri dari sejumlah public figures (aktor, aktris, presenter, tokoh masyarakat, dan perwakilan Panasonic Gobel), seperti Rhenald Kasali, Ferdi Hasan, Erwin Parengkuan dan lain-lain. Yang membuat bobot perhelatan kali ini ada beberapa pemenang yang memang layak jadi pemenang seperti Najwa Shihab dan Karni Ilyas sementara untuk program Indonesia Lawyers Club (ILC).
Selebihnya banyak pemenang yang langganan program ini selama bertahun-bertahun seperti Silet (Infotainment), Dahsyat (Musik dan Variety Show), Anak Jalanan (Drama Seri). Seputar Indonesia (Berita) yang kesemuanya ditayangkan oleh RCTI, stasiun penyelenggara dan penayang perhelatan setahun sekali ini. Panasonic Awards yang sekarang menjadi Panasonic Gobel Awards diselenggarakan sejak 19 tahun lalu dan tujuan awalnya untuk mengapresiasi produk lokal negeri sendiri karena "boom" program luar pada tahun 90-an yang dianggap mengganggu produk dan program lokal dengan tujuan akhirnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Dari total 15 kategori program, RCTI merebut 9 kategori sisanya dibagikan ke TV One (2), ANTV (1), Trans 7 (2) dan SCTV (1). Pertanyaannya ke mana program unggulan milik Indosiar, Net TV, Kompas TV? Saya tidak perlu menyebutkan MNC TV dan Global TV karena satu grup dengan RCTI. Padahal banyak program ketiga televisi itu bagus dan mendapatkan banyak perhatian penonton (Rating). Coba lihat program Golden Memori dan Bintang Pantura milik Indosiar sangat memikat dan punya penggemar setia.
Belum lagi The Remix, Tetangga Masa Gitu, 86, The Comment, Kelas Internasional milik Net TV juga sangat menarik. Kompas TV dengan Aiman dan Serial Stand Up Comedy (SUCI) tidak bisa dipungkiri termasuk acara yang cukup bagus. Dan yang sangat mencengangkan program-program produksi in-house SCTV yang keren semacam SCTV Awards dan pagelaran musik lainnya juga tidak menang. Ada apa ini? Apakah ada kepentingan stasiun penayang di sini? Lantas apa wewenang dari para public figures dari kalangan juri melihat perkembangan ini? Jangan-jangan mereka cuma tukang stempel saja karena kriteria pemenang sudah ditentukan kecuali untuk sejumlah nama yang seharusnya memang menang?
Namun sebelum kita mem-blame mereka, coba kita lihat nominasi kategori-kategori yang dilombakan contoh Music dan Variety Show: Cecepy Bikin Happy - RCTI, Dahsyat - RCTI. Gentara - MNC TV, Inbox - SCTV, The New Eat Bulaga! Indonesia - ANTV. Dari kategori ini saja Cecepy Bikin Happy dan Gentara kurang dikenal tapi kok bisa masuk nominasi? Kategori lain: Pencarian Bakat & Reality Show : D’Academy - Indosiar, D’Academy Asia - Indosiar, Stand Up Comedy Academy - Indosiar, The Voice Indonesia - RCTI, X-Factor Indonesia - RCTI (kalau mau jujur D'Academy lebih masif dan tinggi ratingnya seharusnya). Komedi: ILK (Indonesia Lawak Klub) - Trans 7, LOL - Trans 7, Opera Van Java - Trans 7, Pesbukers - ANTV, Stand Up Comedy Club- Indosiar (Kemana program lucu milik Net TV seperti Ini Talk Show, Tonight Show, Comedy Night Life, yang jelas-jelas lebih kreatif dan berkelas?).
Pertandingan Olahraga: Asian Football Cup U-23 - RCTI, IIC (Inter Island Cup) - Indosiar, Piala Presiden - Indosiar, SCM Cup - SCTV, Torabika Soccer Championship - SCTV (Ini juga aneh jelas-jelas produk SCTV dan Indosiar berating tinggi dan banyak ditonton orang kok bisa kalah dengan Asian Football Club?). Anak-anak & Animasi: Adit & Sopo Jarwo - MNC TV, Kiko - RCTI, Laptop Si Unyil - TRANS 7, Si Bolang Bocah Petualang - TRANS 7, Sweet Family - MNC TV ( Kiko dan Sweet Family program yang kurang dikenal tapi kok bisa masuk nominasi dan lucunya Kiko menang). Berita: Breaking News Air Asia - TVONE, Fokus Sore - Indosiar, INews Petang - INews, Kompas Petang - Kompas TV, Lensa Indonesia Sore - RTV. Lintas Petang - MNC TV, Liputan 6 Petang - SCTV, Metro Hari Ini - METRO TV, Selamat Malam Indonesia - ANTV, Seputar Indonesia - RCTI (tayangan berita itu seharusnya komprehensif, in-depth, serta ditayangkan di prime time-ini yang menang kayaknya nggak pernah di prime time (18:00-22:00), bagi saya it is very peculiar!
Special Event: 70 Tahun Penjaga Langit Nusantara - INEWS, IMA Awards 2016 - RCTI, Indonesia Keren Live dari Prambanan - ANTV, JKT 48 Ada Banyak Rasa - RTV, Kilau Raya MNCTV 24 - MNCTV, Konser Raya 21 Indosiar - Indosiar, Malam Puncak 25 tahun Teristimewa - SCTV, Penghargaan Ahmad Bakrie - TVONE, Special Interview Joey Alexander with Najwa Shihab - METRO TV, Suara Indonesia - Kompas TV (Ke mana program ultah Net TV yang heboh dan mengundang penyanyi dari luar, kok tidak ada di nominasi?). Kalau kategori individual, saya rasa lebih berimbang walaupun nama-nama lawas macam Roy Marten dan Meriam Bellina masih masuk nominasi. Untuk aktor Dude Herlino mengungguli Aliando Syarif, dan Prilly Latuconsina mengungguli Chelsea Islan membuktikan ada dinamika dalam pemilihannya.
Pertanyaan-pertanyan ini pastilah juga sama ada di benak para produser, awak produksi, dan kreatif di televisi nasional serta banyak rumah produksi. Mengapa ajang ini tidak menjadi pemersatu bangsa malah kelihatannya saling bunuh, padahal era video on demand sudah berlangsung, dan tren penonton televisi mengalami penurunan kualitas dan kuantitas. Dan itu banyak peran dari generasi penonton muda yang justru akan menjadi pewaris pemirsa televisi di masa depan. Apa perlu juga KPK ikut-ikutan jadi juri biar adil? Tapi ngomong-ngomong KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) ke mana ya? Diundang nggak?
I've been nominated for Emmys and Golden Globes, but I've never won one and I probably never will ( Denis Leary).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H