Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Alumni dan Tali Kasih (Keikhlasan Idul Fitri)

Diperbarui: 7 Juli 2016   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Terlihat sangat ideal kita bisa melewati bulan Ramadan tahun ini , dimana 30 hari penuh kita berpuasa, ditutup oleh penyerahan  zakat fitrah, zakat mal, dan sedekah sebelum bulan ini  berganti dengan 1 Syawal 1437 H ketika kita sholat Iedul Fitri bersama. Kebersamaan ketika mulai berpuasa dan berlebaran yang diljalankan oleh dua organisasi besar keagamaan Islam Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah keberkahan yang wajib bangsa ini syukuri. Walaupun Kebersamaan dan keberkahan ini berbanding terbalik dengan apa yang kita  saksikan dengan sejumlah bom bunuh diri saat Ramadan dan jelang Idul Fitri di sejumlah negara termasuk  di kota Madinah-Arab Saudi. Belum lagi dengan berita kemacetan luar biasa orang mudik yang membuat orang kelelahan yang membuat mereka harus melupakan hari kemenangan dan berubah menjadi hari kegalauan dan banyak yang harus wafat.Innalillahi wa innalilahi rojiun. 

Pada dasarnya bulan puasa adalah bulan untuk mengukur kedekatan kita dengan sang Khalik, sesuai syair lagu, Aku (Allah SWT) akan dekat bila kamu (umat) dekat. Walaupun tidak semua yang beragama Islam dipanggilNya untuk menjalankan kewajiban ini, namun hanya yang "beriman" saja, tapi semangat berbagi dan tali kasih tidak hanya bagi yang beragama Islam saja, namun non muslim juga banyak bersemangat berpartisipasi terutama dalam menyumbang kepada fakir miskin dan yatim piatu. Sesuatu kebersamaan yang secara lintas agama memang indah, apalagi kita juga menyadari kebersamaan dan toleransi yang ada tidak mengganggu akidah masing-masing. Hal inilah membuat alumni lulusan 1984 dari SMAN 45 -Kelapa Gading Jakarta , setelah 32 tahun berkumpul dan silaturahmi akhirnya menunjukkan aksi nyata untuk berbagi dengan kaum dhuafa terutama anak-anak yatim piatu.  Dana yang diterima, alhamdulillah, ternyata cukup untuk sekadar memberikan keceriaan dan senyum dari puluhan anak-anak yang kurang mampu dan tidak punya orang tua lengkap, bahkan yatim piatu. Dan dana yang terkumpul merupakan hasil partisipasi baik alumni muslim dan non muslim. 

Puasa Ramadan memang lekat dengan keikhlasan terutama bagi mereka yang memahami bahwa ibadah yang merupakan salah satu Rukun Islam ini harus dijalankan di seantero dunia dengan durasi puasa yang berbeda-beda. Keikhlasan untuk memahami bahwa makna puasa itu bukan berlapar dan berhaus serta  bermalas-malasan. Keikhlasan untuk bangun dini hari untuk sahur dan sholat malam ditambah sholat Tarawih dan Tadarus Al Qur'an membuat muslim-muslimat memahami hakekat hidup ini yang ujung dan muaranya akan menghadap Allah SWT dengan membawa bekal keimanan dan amal yang jujur dan dapat dipertanggung-jawabkan. Dalam konteks ini bagi mereka yang memahami hakekat puasa, sangatlah terlarang melakukan hal-hal yang merugikan orang lain seperti melampiaskan hawa nafsu baik syahwat maupun melakukan tindakan kriminal serta korupsi. 

Ya semoga donasi dan partisipasi para alumni dapat dimanfaatkan oleh para yatim piatu Yayasan Al Hikmah yang berlokasi di Marunda Jakarta Utara. Amin ya . Rabbalalamin. Bravo Alumni 84-SMAN 45 Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline