Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Televisi dan Produser

Diperbarui: 5 Agustus 2016   04:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kasus penghinaan lambang negara Pancasila oleh penyanyi dangdut, Zaskia Gotik, sebenarnya sudah diprediksi akan sering terjadi karena program entertainment siaran langsung (tanpa editing) sebenarnya sangat riskan. Bagi artis pengisi acara apalagi yang hanya diberikan garis besar topik/tema yang ada (biasanya singkat/pendek dan terkadang belum matang) harus berkreasi dengan bakat dan gaya mereka yang pada awalnya (episode-episode awal)  mungkin menyegarkan bagi penonton tapi lama-lama jadi stagnan, monoton, statis dan akhirnya boring (membosankan).

Masalah konten sebuah program memang menjadi concern dari produser baik sebagai EP (Executive Producer) dan juga pembantunya seperti Associate/Line dan Segment Producers. Boleh dibilang televisi itu mediumnya Produser sementara Director(Sutradara) hanya berurusan dengan teknis produksi yang secara garis besar sudah didisain oleh para produser. Sebagai arena berkreasi Produser mengurusi hampir seluruh tetek bengek kebutuhan program dari yang kecil hingga besar, dari meeting ide/brainstorming , budgeting, usulan host dan bintang tamu, segmentasi penonton hingga presentasi ke marketing/sponsor serta eksekusi produksi di lapangan (studio).  

Di televisi saat ini segmentasi program sangatlah penting karena untuk menjaga penonton agar tidak lari dan berpindah channel baik pada program non drama dan drama. Kalau dulu setiap iklan akan ada petunjuk, saat ini jarang ada, karena penonton makin pandai sehingga dengan mudah bila akan ada commercial break, remote control dipencet untuk berpindah ke program lain di saluran televisi lain pula. 

Menyaksikan persaingan televisi saat ini yang sudah sangat ketat kemudian ditambah dengan tren menurunnya penonton televisi saat ini, setiap program sibuk bersaing untuk menjadi terbaik pada genre program dan segmentasi penontonnya (potential buyer) yang di arah oleh sponsor program tersebut. Dan itu muaranya pada perolehan rating dan share yang menjadi penentu mati dan hidupnya suatu program.

Program Dahsyat, Inbox, Happy Show (Trans TV) ,Karnaval, New Eat Bulaga (ANTV) dan lainnya termasuk kategori Variety Show karena mencakup beberapa format program menjadi satu yaitu talk-show, quiz/game show, music dll. Rating paling tinggi pada program regular saat ini, berdasarkan laporan rating/share minggu ke 8, akhir February 2016 : Dahsyat (RCTI)-1.4/12.8, disusul Karnaval (SCTV)-1.2/10.3 dan Ratu Dendang (MNCTV)-1.0/5.8, sementara Inbox (SCTV) ada di urutan ke 5, dengan perolehan rating/share (0.9/9,4)

Bila melihat dari rangkaian job desk diatas termasuk pemilihan bintang tamu yang sedang happening/ngetrend pada program tersebut, tanggung jawab showrunner (Executive Producer) sangatlah berat dan memang dia dibayar untuk itu. Karena beratnya, maka para asisten produser harus proaktif dan mendukung agar kontinuitas program berjalan lancar dan sesuai dengan pakem yang digariskan oleh televisi penayang ; Kerja pontang-panting termasuk skrip yang sering berubah sudah menjadi makanan keseharian dari para kreatif ini.

Mungkin sebaiknya konten dari pertanyaan game show yang ditayangkan pada program variety show yang ditayangkan di pagi jelang siang hari ini yang aman-aman saja karena toh bentuk (form) programnya juga ringan (light entertainment) yang soft dan santai-jadi cair saja program yang diproduksi seharusnya.

A Producer is someone who actually calls the shot. An Executive Producer is just a guy that eats more food at craft service. (Ryan Reynolds)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline