Laporan rating televisi pastilah banyak ditunggu oleh para pemerhati televisi, walaupun bagi kru produksi tidak semuanya peduli dengan hal itu. Tapi bagi para produser tentulah mereka yang sangat khawatir bila program yang dibuatnya jeblok alias rating/share rendah yang bisa disebabkan beberapa hal seperti yang tehnis: kualitas produksi dan penampilan buruk artis dan yang non tehnis: ditayangkan di slot time yang salah dan head to head dengan program lain yang super kuat atau yang secara tradisi sudah jadi unggulan di jam tayang tersebut.
Laporan rating dari AC Nielsen, lembaga rating satu-satunya ini memang hasilnya sering dianggap kontroversial karena banyak pengamat mengatakan sample penontonnya tidak secara transparan diinfokan ke publik. Namun justru disitu rahasia perusahaan yang dimiliki AC Nielsen yang harus dijaga agar tetap imun dari intervensi pihak luar karena naiknya peringkat acara walaupun hanya 0,1 sangat berpengaruh pada kredibilitas lembaga survei yang sudah diakui dunia dan jadi tolok ukur para pengiklan ini.
Walaupun faktanya penonton televisi terus berkurang karena banyaknya alternatif tontonan, prediksi saya, hingga 10 tahun kedepan televisi masih punya gaung dan jadi pegangan para pengiklan untuk memasarkan produknya-hingga saatnya kelak jaman digital/online akan menggantikan media yang sudah dianggap tradisional ini.
Rating minggu ke 48 (29 Nov-05 Des'2015) ini tetap menempatkan RCTI, IVM (Indosiar) dan SCTV sebagai pemilik tiga besar dengan raihan share terbesar yaitu RCTI (17.9), IVM (14.6), dan SCTV (13.3) atau sekitar 45-46 persen penonton televisi Indonesia hanya menonton stasiun televisi ini aja. Artinya pihak pengiklan paham bila produknya diletakkan di salah satu televisi ini pasti ditonton setengah dari populasi. Artinya makin tinggi share suatu televisi maka makin mahal slot timenya. Posisi 3 besar ini sebenarnya agak berbeda dengan lebih dari dua bulan lalu saat SCTV di puncak disusul RCTI dan IVM. Channel share televisi lainnya adalah MNC TV (11), ANTV (9.9), Trans 7 (7.1), Trans (6), Global (5.8), TV One (2.8), Net TV(2.7), Metro TV (2.3), RTV (1.3), TVRI 1 (1.1), dan Kompas TV (0.7).
Dari 100 program tertinggi ratingnya minggu ini RCTI menyumbang 11 program, IVM (10), SCTV (33), MNC TV (11), dan ANTV (10), dan 25 program lainnya disumbangkan televisi dibawahnya. Program yang paling tinggi ratingnya minggu ini adalah Anak Jalanan (RCTI) yang ditayangkan tiap hari mempunyai rata-rata rating/share (8.3/30.8). Program non drama paling tinggi rating dan sharenya adalah Dangdut Asia (IVM) dengan raihan rata-rata 4.1/20. Ini menunjukkan musik dangdut nggak ada matinya, sama seperti sepakbola. Acara olahraga paling tinggi adalah live match Manchester United vs West Ham (2.8/17.1) yang ditayangkan IVM, mengalahkan pertandingan piala Sudirman, Persib vs PS TNI (2.0/7.8) yang ditayangkan Net TV.
Tayangan berita tertinggi Liputan 6 Terkini yang ada di urutan ke 60 dari 100 program tertinggi dengan raihan 1.8/16.1. Top Reality Show, Katakan Putus (Trans TV), 2.2/19.1. Top Variety Show , Inbox-SCTV (1.1/11.7) dan diurutan kedua baru Dahsyat-RCTI , dengan rating dan share hampir sama. Top program anak adalah Hari Misteri (MNCTV) dengan raihan 2.6/17.3 disusul Adit dan Sopo Jarwo dari MNCTV juga. Top Kuis/games show adalah Baper (RCTI) disusul TV Champion (MNC TV).
Catatan menarik minggu ini, dua minggu sebelum libur natal dan tahun baru, dimana diprediksi banyak penonton menyusut karena liburan akhir tahun, posisi akan stabil seperti ini terutama posisi tiga besar. Sedangkan yang sengit mungkin antara TV One dan Net TV yang berganti posisi karena siaran langsung sepak bola Piala Sudirman menyisakan babak perempat final, dan sudah terbukti tanpa sepak bola Net TV turun raihan sharenya dari 3.6 minggu ke 47 menjadi 2.7 minggu ke 48 atau turun 25 persen, apalagi jagoan peraih rating, Persib Bandung telah tersisih.
Apakah ada kejutan lain? Sepertinya SCTV menggeber sinetron serial baru pada pekan ini dan hasilnya kita lihat pekan depan, apakah mampu menggoyang RCTI? Jelas SCTV tak akan mengganggu IVM karena satu grup perusahaan? Dengan mengganggu RCTI, IVM tak tertahankan bisa jadi nomor satu akhir tahun ini. Ya itu kalau sinetron baru SCTV mampu menggeser Anak Jalanan, Tukang Bubur Naik Haji, Perempuan di Pinggir Jalan (tiga sinetron RCTI dengan rating tertinggi). Sementara MNC TV sangat kuat di program anak-anak dan secara perlahan menggeser ANTV yang selama ini cukup kuat di posisi 4 dengan tayangan India/Bollywoodnya. Kita lihat saja bagaimana strategi stasiun televisi melihat persaingan ini, dan hasilnya kita simak minggu depan. Dan bagi programmer televisi tentu akan tersenyum lebar pada liburan akhir tahun kalau peringkatnya naik...dan hadiah dan bonus akhir tahun menanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H