Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

Nostalgia & Golden Years Alumni SMA 80an

Diperbarui: 4 Desember 2015   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada suatu penelitian mutakhir mengungkapkan bahwa generasi yang lahir pada tahun 60an dan 70an mengalami masa hidup paling indah dalam hidupnya dibandingkan generasi yang lahir sesudahnya. Penelitian ini mengacu kepada kehidupan mereka yang erat kaitannya dengan masa pemberontakan generasi muda kepada generasi sebelumnya yang kasat dengan nilai-nilai tradisional dan sopan santun yang terkadang mengkultuskan ajaran dan sosok yang ternyata malah justru mengekang kebebasan itu. 

Walaupun penuh dinamika, namun generasi ini menikmati masa kecil non komputer dan internet dan bertarung secara sportif dimana menekankan sportivitas dan kerjasama. Jadikan bila ada kenakalan tidak terkait dengan narkoba dan terorisme. 

Bagi generasi muda Indonesia dampak dari kebebasan berekspresi dan mengeluarkan pendapat baru terasa pada tahun 90an dimana Orde Baru yang berkuasa 32 tahun dari 1966 hingga 1998 digulingkan. Dan sejarah mencatat bahwa faktor dominan yang membuat pemerintahan yang sangat kuat itu jatuh adalah karena keterpurukan ekonomi yang membuat harga bahan-bahan pokok melonjak naik, nilai rupiah jatuh, dan maraknya kekerasan terhadap warga keturunan.

Generasi yang lahir tahun 60an mengalami masa kecil pada tahun 70an , remaja 80an dan mulai meniti karir di tahun 90an. Jadi praktis sejak lahir, besar dan berkarier suka atau tidak suka menikmati jaman kejayaan Orde Baru. Barang-barang serba murah, negeri ini cukup aman, US Dollar masih dibawah Rp.5 ribu rupiah,tidak ada konfrontasi dengan bangsa/negara lain, dan korupsinya sedikit...artinya masih di bawah meja. Ada istilah setelah reformasi korupsi masih diatas meja, begitu  sudah lewat reformasi eh malah mejanya ikut dikorupsi...hahaha.

Peringatan Golden Years, sebagai tema dari temu kangen alumni SMAN 45, angkatan lulusan 1983/1984 memang menjadi terasa hangat setelah grup ini membentuk grup di WA (What's App). Dari puluhan sekarang ratusan anggotanya dan ajang temu kangen ini menjadi klimaks dari grup yang nggak pernah sepi dengan obrolan tentang nostalgia dan lama-lama jadi nostalgile!

Alhamdulillah kenangan masa lalu masih kami simpan, baik baju batik sekolah, buku sekolah dan pernak pernik aneka kaset yang happening saat itu dari grup band lokal dan internasional. Saat Chrisye, Fariz RM, Christ Kayhatu, Queen, Genesis , The Police, Van Halen, Heatwave,  Kool and The Gang sedang berjaya....kenangan terindah naik bis 51 (Tanjung Priok-Pulo Gadung) sambil dengar radio walkman...wah seru banget.

Tapi kamipun menyadari dinamika saat sekolah dulu juga berpengaruh kepada kehidupan sosial dan pergaulan kami baik yang sifatnya internal seperti pergantian kepala sekolah, tawuran, dan juga eksternal seperti semangat darah muda yang gampang emosi. Namun syukurlah sejak menjelang lulus, SMAN 45 yang ada di Kelapa Gading Jakarta Utara mulai stabil...dan Batu Batik itu menjadi kenangan terindah dan terakhir bagi SMA yang tadinya filial alias kelas jauh dari SMAN 13 Jakarta Utara. Setelah era itu, baju batik ini tidak diproduksi lagi....dan berganti dengan Putih Abu-abu hingga sekarang....

Lagu top saat itu dari Van Halen yaitu Jump dan dari Queen , I want to break free, menjadi kenangan akhir kami di SMA...dan in shaa Allah kami akan bertemu lagi di Hotel Sedayu Mall of Indonesia, Sabtu ini,05 Desember 2015, datang ya para alumni , nggak ada loe nggak rame dan walaupun kita beranjak tua secara fisik, hati tetap muda. 45rever Young!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline