Jalur Kalimalang dari Bekasi ke Jakarta memang sangat saya hindari bila bepergian karena supermacet jalur itu terutama pagi dan sore hari. Dulu weekend pada jam tertentu jalur Kalimalang masih bisa dilalui dengan cukup lancar karena lepas dari hiruk pikuk orang pergi dan pulang kerja, namun saat ini kehadiran Mal Cipinang Indah orang mulai berpikir banyak kali untuk melewati jalur ini. Padatnya kendaraan pada sore hingga malam hari melewati jalur ini pada weekend dan juga tanggal-tanggal muda (hari terima gaji bagi karyawan antara tanggal 25 dan hingga 10 hari pertama di awal bulan) menggambarkan mal menjadi magnet yang tak terhindarkan jadi ajang tempat kongkow dan belanja yang menyenangkan.
Mungkin dibandingkan sejumlah mal lain yang terlihat di pusat kota, jalur alternatif bisa didapatkan bila kita terjebak macet namun di jalur Kali Malang ini terjadi ciluk ba yang dahsyat yang dari Bekasi ke Jakarta, dari Jakarta ke Bekasi dan ini yang bikin macet..para pengunjung mal yang keluar masuk lewat satu pintu ke jalan utama. Apakah dulu waktu perencanaan, tidak ada upaya untuk membebaskan lahan untuk jalur keluar mall tsb sehingga tidak mengganggu orang yang tidak ke mall? Teman saya pernah dengan kasar bilang..."Ini memang jalan moyang loe?", saking kesalnya dengan keriuhan dan padatnya jalur ini.
Dilihat dari peta jalan di depan Mal Cipinang Indah kalau dari Bekasi ke Jakarta , ada danau di sebelah kanan sehingga itu tidak ideal jadi jalan tikus...karena tikus aja nggak ada yang mau nyebur, yang ada jembatan kecil bila didepan Mal Cipinang Indah benar-benar stuck...dan jalan kecil ini diambil. Jalanan kecil ini selain berlumpur kalau habis hujan, licin dan sempit karena hanya kendaraan roda dua saja yang bisa masuk, kalau bajaj masuk..pasti almarhum. Mengapa orang yang nggak ke mal malah jadi ikut-ikutan nanggung ongkos orang yang ke mal?
Kembali ke judul diatas, apa memang perlu ada Mal di Kali Malang? Lihat pengalaman tahun lalu hari-hari menjelang lebaran terjadi kepadatan antara yang mau mudik dan yang mau keluar masuk mal...benar2 tidak bertanggung jawab entah siapa stake holder mall ini? Pengelola? Polisi? Pemda yang mengeluarkan ijin..atau salahkan saja para laron pengendara sepeda motor?
Beberapa bulan lagi sudah masuk Ramadan dan Lebaran...dan bila tidak dibenahi sama seperti PSSI yang dari tahun 1930 hingga sekarang nggak pernah dapat hasil maksimal...kalah mulu..dan malu-maluin. Coba kalau punya duit banyak....beli danau di depannya , uruk dan bikin jalan....atau bebaskan bagian belakang Mal jadi bisa keluar lewat Jatiwaringin??? Hanya berandai-andai spt menunggu imajinasi dalam konteks ilusi! Cape deh!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H