Lihat ke Halaman Asli

Iwan Permadi

TERVERIFIKASI

Pekerja kreatif televisi dan Guru Bahasa Inggris

The Hunger Games-Reality Show?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14170137231517820367

[caption id="attachment_378461" align="aligncenter" width="513" caption="Salah Satu Adegan di Film Mockingjay (www.nydailynews.com)"][/caption]

Sekuel ke tiga film Hollywood, The Hunger Games, Mockingjay part 1 , yang merupakan rekaan dari karya dari novel  dengan judul sama, menyegarkan dahaga penonton akan film fiksi ilmiah.  Film yang dibintangi antara lain oleh Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth dan Donald Sutherland ini menceritakan tentang kehidupan di sebuah Negara yang disebut Panem di Amerika Utara.  Panem beribu-kota Capitol, sebuah ibukota yang sangat maju, modern , metropolis dan membawahi 12 distrik miskin. Distrik 12 sendiri merupakan distrik yang kaya akan pertambangan batu bara menjadi lokasi awal cerita ini. Presiden negeri Panem ini  bernama Presiden Snow (Donald Sutherland).

Hunger Games merupakan adalah sejenis permainan yang diikuti remaja dari usia 12-18 tahun, namun bukan permainan biasa, karena permainan ini mengharuskan pesertanya bertarung di luar ruangan hingga mati. Uniknya-pertarungan ini bisa disaksikan dan dimonitor langsung oleh Capitol lewat kamera cctv yang diletakkan dimana-mana.  The Hunger Games (seperti yang sudah ditayangkan pada seri sebelumnya),  sudah dimenangkan oleh sepasang pemuda-pemudi  Katniss  Everdeen (Jennifer Lawrence) dan  Peeta Meelark (Josh Hutcherson).

Pada sekuel Mockingjay – Part 1, Katniss yang bisa diselamatkan dari pertarungan The Hunger Games untuk selamanya, tidak merasa puas karena Peeta yang dicintainya ternyata tidak tahu ada dimana, dan Katniss menganggap  penguasa District 13 yang dipimpin oleh President Coin (Julliane Moore) bertindak jahat dan meninggalkan Peeta.  Katniss yang akhirnya bisa didaulat menjadi Mockingjay sadar bahwa Peeta yang dilihatnya sekarang sudah berbeda dengan yang dikenalnya dulu. Selain menyarankan Districk 13 tidak menyerang Capitol , ternyata Peeta juga sudah menjadi bagian dari Capitol ketika pada akhir sekuel  Mockingjay ini mencekik Katniss hingga hampir Katniss mati.  Disinyalir bahwa Peeta telah diracun sehingga membuat kesadarannya hilang dan akhirnya menganggap Katniss sebagai musuh.

Menyaksikan The Hunger Games sekuel ini, ada sejumlah catatan seperti penggambaran Katniss dan Peeta yang digambarkan sebagai  pemudi 16 tahun dan pemuda 17 tahun, kok terlalu tua ya? Selain itu adegan pendombrakan/penyerangan bendungan yang menggerakkan tenaga listrik untuk Kota Capitol terasa mudah dan ringan mengingat gambaran Capitol sebagai Ibu Kota dari Negara yang mempunyai teknologi pesawat terbang yang super canggih.

Penggambaran para pekerja tambang yang dikawal oleh tentara Capitol kemudian kabur naik pohon seperti  monyet terlatih ini, juga lebih aneh lagi…sementara endingnya tentara Capitol dihujani bom dari atas seperti memudahkan jalannya cerita.  Kok nggak ada planting information ya?

Mungkin yang “real” adalah setiap adegan si Mocking Jay (Katniss) divisualkan (ada kameraman dan sutradara yang menemani kemanapun Katniss pergi) lewat televisi layar besar dan ditayangkan serentak ke penjuru distrik 13 dan juga kadang ditransmisi ke channel milik Capitol, menggambarkan film ini banyak terpengaruh oleh fenomena tayangan reality show, seperti diakui oleh penulis novelnya, Suzzanne Collins.  Collins yang mendapatkan inspirasi cerita film ini karena kegemarannya menzapping tayangan televisi dari satu channel  tentang film perang di Irak dan channel lain yang menayangkan acara reality show.  Hal yang menganggunya dan jadilah cerita film ini seperti ini dari ide tersebut.

Yang menarik adalah gambaran Presiden Coin (Julliane Moore) sebagai presiden dan panglima perang dari Distrik 13 yang sangat berwibawa menggambarkan betapa peran wanita seperti pria juga mampu membuat sejarah.  Secara tidak sadar ternyata yang menonjol dari film ini adalah Jennifer Lawrence dan Julliane Moore. Apakah ini secara tidak langsung menggambarkan pribadi  Suzzane Collins sebagai penulis cerita yang ingin mengobati rasa “sakit hati” atau “kegalauannya” karena sejak usia 11 tahun sudah ditinggal sang ayah dalam Perang Vietnam?Ya bisa saja. Girls Power, mungkin.

Adegan penembakan dua pesawat canggih milik Capitol oleh anak panah milik Katniss ini juga seperti membodohi logika…bagaimana mungkin senjata Robin Hood masih dipakai melawan pesawat supersonic?

Namanya juga film Hollywood tokoh-tokoh jahat dan baik digambarkan secara hitam putih, seperti Presiden Snow dengan wajah dingin (tapi auranya kejam) serta diiringi dengan suara yang berat, berhadapan dengan Presiden Coin yang  baik, keibuan dan mampu menjadi panglima perang handal.

Terakhir ada plot tambahan saat Distrik 13 dihajar oleh jet-jet tempur Capitol, Katniss masih berupaya menyelamatkan sang adik dan kucingnya sebelum pintu ruang bawah tanah ditutup-ceritanya supaya makin tegang suasananya atau durasinya biar nambah?

Ada-ada saja-namanya juga entertainment…nah yang adegan ini, saya yakin itu bukan reality show..sudah disetting….alias modus.  Selamat menonton.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline