Lihat ke Halaman Asli

[OPINI] Geliat Startup Fintech Indonesia

Diperbarui: 7 Juni 2016   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tidak bisa disangkal bahwa saat ini Indonesia sedang berupaya keras dalam memajukan industri teknologi. Hal ini banyak dipengaruhi dari industri teknologi yang tumbuh sangat pesat di Silicon Valley. Kemudian berimbas ke Indonesia hampir bersamaan dengan meluasnya internet.

Mungkin banyak yang tidak mengetahui bahwa startup pertama di Indonesia yang diakui di dunia internasional adalah Koprol. Semacam jejaring sosial buatan anak bangsa yang kemudian diakuisisi oleh raksasa internet Yahoo!.

Sayangnya, ketika Indonesia sedang berbangga karena karya anak bangsa yang diakui di dunia, Koprol terpaksa harus gulung tikar di Agustus 2012. Yahoo! resmi menutup layanan Koprol.

Tetapi masyarakat Indonesia tidak langsung berkecil hati, karena startup lainnya sukses menjadi pusat perhatian dunia.

Adalah Kaskus, situs berbasis komunitas yang diciptakan oleh trio Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Darmawan ketika masih menimba ilmu di Seattle, Amerika Serikat. Kaskus sukses mencatatkan diri sebagai situs nasional terbesar di Indonesia versi majalah PC Magazine Indonesia di tahun 2005, bahkan film biopiknya sudah dibuat dan sedang tayang di bioskop tanah air.

Apabila Koprol terkenal karena akuisisi Yahoo!, lain halnya dengan Kaskus, yang membesarkan diri sendiri hingga sebesar sekarang.

Virus kesuksesan dan ketenaran startup seperti Koprol dan Kaskus secara tidak langsung menjalar ke masyarakat Indonesia, yang mulai berbondong-bondong membangun startupnya sendiri.

Indonesia merupakan pasar yang masih sangat baru dan memiliki potensi yang luar biasa besar. Tingkat adopsi masyarakatnya bisa dikatakan sangat tinggi apabila menyangkut teknologi. Tidak heran apabila raksasa dunia teknologi dari luar banyak mengincar Indonesia sebagai salah satu konsumen utama mereka.

Tetapi dibalik situasi tersebut, nyatanya tidak sedikit pelaku startup teknologi di Indonesia yang menelurkan hasil karyanya dan sukses di negara sendiri. Contohnya Tokobagus dan Berniaga.com yang saat ini sudah berubah menjadi OLX, Disdus yang diakuisisi oleh Groupon, Bukalapak, Tokopedia, dan masih banyak lagi.

Startup ini bisa dibilang sukses membentuk ekosistem e-commerce di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, giliran industri jasa yang ‘dipermak’ oleh para pelaku startup di bidang layanan on demand. Seperti Gojek, Grab, dan Uber.

Para analis industri memprediksikan bahwa di kedepannya, Indonesia akan menjadi lahan baru bagi pelaku bisnis financial technology atau yang biasa disingkat fintech.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline