Lihat ke Halaman Asli

Perihal Lelaki Tua

Diperbarui: 6 Februari 2019   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.alkhoirot.net

Bunyi murai adalah bel alam bagi lelaki tua berkulit hangus itu

Dengan topi caping, bersenjata pecut ia siap mengais rezeki

Menantang ganasnya tatapan Sang Surya demi nyawa-nyawa yang berteduh di gubuknya

Ia bersiul, bersenandung sembari menggiring kerbau-kerbau untuk menenggala sawah

Katanya, aku akan binasa tatkala hidup tanpa mimpi dan kebolehan

Zaman yang kian hari makin sesak dengan manusia-manusia egois dan tamak

Aku akan mati diterkam musuh, penguasa bahkan kawanku sendiri

Karena sejatinya hidup, layaknya perlombaan,  yang kalah akan musnah

Di atas dipan-dipan yang hampir sekarat itu, ia mengajariku bersujud

Mengeja kalam-kalam Tuhan di tengah bisingnya para makhluk penghuni malam

Menggendongku dalam dinginnya subuh untuk menunaikan panggilan Sang Khalik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline