Lihat ke Halaman Asli

Keunikan Wisata Baduy Luar

Diperbarui: 6 November 2024   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi Wisata Baduy Luar. Sabtu, (12/10/2024)

Salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ciboleger, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini terkenal sebagai tempat tinggal Suku Baduy yang terkenal di wilayah Banten, Suku Baduy merupakan masyarakat yang memiliki dan mempertahankan adat serta budaya nenek moyang leluhur mereka. Seperti yang diujar oleh salah satu warga setempat bahwa "masyarakat baduy yang meninggal tidak diberikan pemakaman akan tetapi di kubur dan dijadikan tumbuhan atau lahan untuk bercocok tanam". Baduy luar memiliki keunikan dan dikenal dengan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berjualan kain tenun, kerajinan tangan yang membudaya.

KEUNIKAN SUKU BADUY LUAR

Mereka memiliki keunikan dengan berjualan di depan rumahnya masing-masing, mereka juga menjual hasil perkebunannya kepada penduduk mereka sendiri. Aktifitas berjualan menjadi daya tarik para pengunjung dan wisatawan yang berkunjung kepada baduy luar sebab mereka berjualan didepan rumah, pengunjunng dapat melihat langsung cara menenun dari penduduk. pengunjung juga dapat membeli hasil karya atau kerajinan dari baduy terutama yang sangat dikenal yaitu batik baduy yang memiliki nuansa warna hitam dan biru sebagai oleh-oleh. Batik baduy memiliki banyak kreasi dalam pemakaiannya, mulai dari kain selendang atau dikenal di daerah baduy dengan sebutan "samping" kemudian dijadikan pelindung kepala seperti topi dan dijadikan sebagai baju. 

Baduy luar mampu mengelola lingkungannya untuk menghindari sampah, dengan menyediakan kantong sampah berupa karung di setiap rumah penduduk bahkan pengunjung dilarang keras untuk membuang sampah sembarangan. Keunikan lainnya mereka memiliki rumah adat yang selaras dengan bentuk, lebar dan tinggi bangunan yang disamakan sehingga tidak ada kesenjangan diantara mereka.

Ketika hari-hari biasa mereka kesulitan untuk mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan karena kurangnya wisatawan berkunjung sebab hari-hari biasa mereka gunakan untuk bercocok tanam di ladang, ada waktu-waktu tertentu ramai wisatawan berkunjung, menurut keterangan warga "biasanya akan banyak wisatawan di hari sabtu dan minggu akan tetapi yang lebih banyak lagi bahkan harus mengantri ketika tahun baru" ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline