Desmond Tutu: Alkitab ditukar dengan tanah kami. Sumber AZ Quotes http://www.azquotes.com/quote/298486
Ada sebuah meme yang kini berseliweran di berbagai medsos yang memuat ucapan dan foto sosok yang sudah dikenal, yang bernama Emha Ainun Nadjib (EAN). Pertama kali saya menemukannya di Home salah satu akun Facebook saya, yang dipasang seorang sahabat FB di akunnya sendiri. Saya tidak tahu, apakah ucapan ini otentik, atau dikarang-karang orang lain untuk tujuan-tujuan yang tidak baik. Tapi, saya semula merasa, saya perlu meragukan otentisitasnya.
Sejak saya telah menulis artikel pendek ini, lewat akun Twitter (@ioanesrakhmat) sudah empat permintaan saya ajukan ke EAN via akun Twitter-nya (@EmhaAinunNadjib) selama empat hari berturut-turut agar beliau memberi klarifikasi apakah betul itu meme ciptaannya sendiri. Permintaan keempat (dan terakhir) saya kirim ke EAN tanggal 22 April 2016, pukul 12:06 PM.
Semua permintaan klarifikasi yang telah saya kirimkan tidak berjawab hingga detik ini. EAN mengambil sikap membisu abadi. Mungkin membisu adalah sebuah pilihan yang tepat. Jangan kita lupa, kebisuan itu sebetulnya menyuarakan sangat banyak kata dan kalimat. Bisu tapi ramai.
Arahkan sepasang telinga anda ke langit tanpa batas di malam tersunyi; anda pasti tidak akan mendengar apapun, tapi hanya mendengar kesunyian. Namun jika telinga anda terlatih luar biasa, kesunyian langit ternyata menggelombangkan ke telinga anda senandung musik dan madah kosmik yang meliuk-liuk indah dan menawan.
Di bawah ini saya pasang meme EAN tersebut. Bacalah berkali-kali seperti anda sedang membaca sehelai surat cinta pacar tercinta anda yang bahenol, sexy, dan suka bersolek, ganti-ganti wajah.
Sang tamu itu luar biasa piawai mengurus rumah kami, sampai akhirnya dia menjadi pemilik rumah kami, dan kami menumpang di dalamnya!
Saya percaya, EAN sendiri akan masih mau memberi klarifikasi, apakah betul meme itu karyanya sendiri, meskipun sekarang saya sudah menemukan sumber aslinya di situs web komunitas Kata Maiyah yang diasuh dan dibina oleh EAN sendiri./*/
Setahu saya, EAN adalah sosok Muslim nusantara yang ramah dan sudah terbebaskan dari kerangkeng primordialisme SARA. Beliau seorang Muslim milik semua orang yang beragama dan beretnis apapun di Indonesia. Itu yang saya tahu, sejauh ini. Mungkinkah saya telah salah mempersepsi dirinya selama ini? Bagaimanapun juga, saya dkk menyukai beliau. Tentu saja rasa suka yang selalu disertai kecerdasan, bukan kedunguan.
Ucapan EAN pada meme tersebut berbunyi begini: