Tanah datar - Kincir air sejak zaman dahulu telah di pergunakan oleh masyarakat Minangkabau sebagai alat irigasi untuk mengalirkan air ke sawah. Alat ini berputar pada sumbunya karena didorong oleh air sungai atau air dari bukit yang dibendung. Di Minangkabau, Kincir air selain sebagai sarana irigasi juga sering digunakan sebagai penumbuk padi atau beras.
Wujud Kerja Keras Masyarakat Jorong Padang Datar
Keberadaan Kincia Raksasa Kamba Tigo adalah wujud usaha dan jerih payah masyarakat Jorong Padang Datar Nagari Simawang - Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar - Sumatera Barat dalam mendapatkan air bersih. Kondisi geografis Nagari Simawang yang berada pada ketinggian, menjadikan kesulitan tersendiri untuk menaikkan air yang mengalir dari sungai Batang Ombilin ke pemukiman warga dan persawahan. Ini menjadi kendala utama dalam menjalani aktifitas keseharian bagi sebagian besar masyarakat Padang Datar.
Namun tidak dengan Anwar, seorang warga Padang Datar Nagari Simawang yang menjadi perancang dan inspirator terbangunnya Kincia Aie Raksasa Kamba Tigo. Dengan segala pengetahuan dan pengalaman nya , ia menginspirasi sekaligus menjadi pelopor perubahan bagi masyarakat di sekitarnya.
Padang Datar Adalah Jorong Yang Susah Untuk Mendapatkan Air Bersih
Di Padang Datar, sebagian besar sawah mengandalkan air hujan (tadah hujan) atau yang tidak mempunyai sumber air yang dialirkan lewat parit. Sehingga hasil panen nya sangat dipengaruhi oleh intensitas hujan. Dan diperparah lagi ketika musim kemarau tiba, masyarakat Padang Datar harus turun sampai ke Jorong tetangga bahkan sampai ke Ombilin untuk melakukan mandi, cuci, dan kebutuhan keseharian mereka. Begitu juga dengan air untuk keperluan berwudhu dan bersuci di beberapa Masjid dan musholla sulit diperoleh.
Hal inilah yang membuat Kaum Perantau Jorong Padang Datar merasa prihatin dan terpanggil untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Dimulai pada 2015 atas inisiatif dan ide Pak Anwar ( perancang kincir raksasa Kamba Tigo ), yang pernah belajar ke Inggris. Ia sebagai putra asli Padang Datar terinspirasi penuh dengan adanya kincir air di Inggris . Dan timbul lah ide dan gagasan untuk membuat kincir air serupa di kampung halamannya Padang Datar, sebagai solusi dari permasalahan yang dialami masyarakat di kampungnya.
Selasa siang (12/09/2016) Tim Jelajah Wisata Pasbana.com yang menyempatkan datang mengunjungi Kincia Aie Raksasa Kamba Tigo bertemu dengan Amiruddin dan Suhardi yang sedang melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada Kincir air tersebut. Amiruddin adalah warga asli Padang Datar yang dipercaya oleh Anwar ( sang perancang kincir) untuk memantau dan melakukan pemeliharaan kincir. Sementara Anwar sendiri kesehariannya merantau di Jakarta. Ia pulang ke Padang Datar bisa sebulan sekali .
Dari penjelasan Amiruddin, kami mendapatkan banyak informasi mengenai Kincir Kamba Tigo ini. Berawal dari ide dan gagasan Anwar maka pada bulan April 2015 dimulailah pembuatan kincir hingga terealisasi secara penuh pada September 2015. Sebenarnya mimpi untuk memiliki kincir yang bisa mencukupi kebutuhan air warga Jorong Padang Datar sudah lama terpendam sejak belasan tahun lalu, namun bisa terealisasi di tahun 2015 berkat usaha Anwar.
Amiruddin menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan nya lebih dari ratusan orang ber jibaku untuk pembuatan kincir air kamba tigo dan perbaikan jalan menuju ke kincir. "Hasilnya seperti yang sekarang kita sama -sama bisa menikmati , ini adalah rezeki yang di berikan oleh Yang Maha Kuasa dan berkat kesungguhan kami dalam pembuatan kincir air, " kenang Amiruddin.