Sore menuju petang, ada cahaya melintas di langit depan rumahnya, melihat sesuatu yang berbeda, sedangkan orang lain tak melihat apapun. Mata saya rusak, dapat melihat hal-hal aneh, seperti naga terbang, katanya pelan. Dia sedang duduk di beranda rumahnya yang banyak ditumbuhi semak, karena dekat dengan hutan. Hutan menjadi sahabat, pepohonan yang rindang selalu memanjakannya untuk tak terpapar sengatan matahari.
Wayan Alas ngandang, begitulah nama seorang wanita disebut, oleh para tetangganya di desa itu, menjadi terkenal karena kemampuan indera keenam yang selalu menjadi buah bibir di desanya.
Kenapa begitu? Ruang tak berisi dapat dilihat dan kosong itu pun dipandang berisi, disini kita diajak berdialektika, kita harus percaya, bahwa akhirnya kita diajak untuk meredam ilmu pengetahuan, untuk menciptakan ruang untuk kepercayaan. Agar bisa menelisik sebuah keheningan jalan, yakni jalan di luar nalar. Percaya atau tidak inilah sketsa masyarakat yang dianut secara turun temurun.
Yang memandang ruang kosong itu dan mendengar suara yang tak jelas, dia sering bertutur di luar logika, ketika ditanya hal yang ilmiah, Wanita itu tertunduk, dan memejamkan mata, lagi dan membukakan mata lagi hal yang sama juga dia saksikan di langit dia mengatakan sesuatu, yang mungkin bisa menggelikan, atau terminologinya berkutat di wilayah luar pranata kehidupan ini.
Ini tanda, sesuatu akan terjadi , apa persisnya saya tidak tahu, .... katanya pelan,sama seperti labirin-labirin malam yang selalu tak pernah ramah untuk dikuak, dengan pikiran. Kita mungkin berteriak, mengapa kita harus percaya dengan ini, siapa tahu , mereka mungkin kena penyakit halusinasi di bagian syaraf, atau apa?, Dia, sedang menderita halusinasi semacam, gangguan persepsi yang menyebabkan seseorang melihat, mendengar, atau mencium sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Ilmu yang aku pelajari bahwa halusinasi bisa disebabkan oleh gangguan mental, penyakit tertentu, atau efek samping obat-obatan. Entalah? yang mana paling mendekati.
Si wayan ini mungkin lebih parah, halusinasi juga bisa disertai oleh delusi, yaitu keyakinan terhadap sesuatu yang tidak ada atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
Di titik itu, saya yang menyaksikannya masih menyimpan sebuah dalil, bahwa hidup memang menghadirkan banyak misteri, yang kerap ilmu pengetahuan dan teknologi belum sempat mengujinya.
Sampai Si wayan , wanita itu, berkata kembali, "Mengapa saya , diizinkan melihat hal-hal aneh di alam ini? . Ya... orang seperti aku ini, mampu melihat hal-hal lain yang tidak dilihat oleh penglihatan biasa, Aku sering melihat hantu, atau kehidupan lain, yang bagi kebanyakan orang disebut "memedi" dan wong samar. Katanya serius. Kedua istilah yang diyakini ada oleh sebagian orang Bali ada di sekitar kita, dan dimensinya memang berbeda.
Memedi sudah menjadi hal yang tidak asing bagi Warga Bali, Memedi dikenal sebagai sosok "Hantu" dan juga Memedi ini memiliki banyak macam bentuk nya tergantung dari kisah setiap Memedinya dalam sketsa benak warga.
Disana kita diajak bijak bahwa, alam semesta merupakan jagad raya seisinya. Manusia menjadi satu di antara yang mendiaminya. Dunia ini masih menyimpan misteri.