Hidup sepi di kaki Gunung
Rembulan malam bertengger jauh, memancarkan cahaya menembus remang
Engkau hadir dalam banyak cerita
Udara dingin itu hadir untuk menghibur diri
Tiada yang lain, hanya ditemani suara jengkrik yang terus berderik
Siapa nyangka hujan gerimis malam hadir
Rumah retak akibat gempa, terus diikuti tetesan air.
Tak ada yang hirau
Aku miskin keluhnya pelan
Hanya dirimu, menjadi penyanggaku, itu yang aku bayangkan