Lihat ke Halaman Asli

Dewi Sita dan Penegakan Hak Wanita

Diperbarui: 1 Juni 2024   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Felicia Hwang Menjadi Dewi Sita ( Sumber:  beritasatu/Carla Isati Octama)

Wanita lemah lembut, manja, begitu syair, Sabda Alam  dari  Ismail Marzuki.  Pengakuan kelembutan  atas kekuatan wanita semakin menjadi nyata, dalam pergerakan feminisme.

Feminisme adalah serangkaian gerakan dan ideologi sosio-politik yang bertujuan untuk mendefinisikan dan membangun kesetaraan politik, ekonomi, pribadi, dan sosial bagi kedua jenis kelamin. Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu pakai dan kamu lepas semaumu. Mereka terhormat dan memiliki haknya.. "Wanita itu sama seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik, dan penuh kasih sayang." pesan bijak  Ali bin Abi Thalib

Maka tak heran Feminisme memegang posisi di wilayah pergerakan Wanita, dan mendorong perlawanan serta menggugat mindset masyarakat modern bersifat patriarki---mereka mengutamakan sudut pandang laki-laki---dan bahwa perempuan diperlakukan tidak adil dalam masyarakat ini.

Upaya untuk mengubahnya termasuk melawan stereotip gender dan meningkatkan peluang dan hasil pendidikan, profesional, dan interpersonal bagi perempuan adalah tujuan tak pernah Lelah disuarakan di seluruh dunia.

Mengapa Gerakan ini terjadi? Dari mana dia berasal? Awalnya dia berasal di tanah eropa. Eropa akhir abad ke-18, gerakan feminis telah berkampanye dan terus mengkampanyekan hak-hak perempuan, termasuk hak untuk memilih, mencalonkan diri untuk jabatan publik, bekerja, mendapatkan gaji yang sama, memiliki properti, menerima pendidikan, mengadakan kontrak, memiliki hak yang sama. dalam pernikahan, dan cuti melahirkan. Itulah sederatan list hak Wanita yang dituntut.

Kaum feminis juga berupaya menjamin akses terhadap kontrasepsi, aborsi legal, dan integrasi sosial; dan untuk melindungi perempuan dan anak perempuan dari kekerasan seksual, pelecehan seksual, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Perubahan standar pakaian perempuan dan aktivitas fisik yang dapat diterima perempuan juga telah menjadi bagian dari gerakan feminis.feminisme lahir dari kebutuhan Wanita untuk sederajat. Gerakan emansipasi , itulah yang kita kenal di Indonesia.

Banyak pakar menganggap kampanye feminis sebagai kekuatan utama di balik perubahan besar dalam sejarah masyarakat terkait hak-hak perempuan, khususnya di negara-negara Barat, di mana kampanye tersebut hampir secara universal dianggap berhasil mencapai hak pilih perempuan, bahasa yang netral gender, dan hak-hak reproduksi bagi perempuan (termasuk akses terhadap alat kontrasepsi). dan aborsi), dan hak untuk mengadakan kontrak dan memiliki properti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline