Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Senyawa Bioaktif pada Kopi

Diperbarui: 23 Mei 2024   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diolah dari berbagai Sumber 

Bagi saya, kopi tetap saja menarik untuk diulas,  karena setiap pagi satu cangkir kopi, selalu hadir ditemani pisang goreng atau ketela rebus, baru bangun masih lempuyengan, namun ketika menyeruput kopi , seakan kodisi menjadi cerah dan terang. Itu karena kopi mengandung kafein, zat perang sang tubuh untuk menggeliat dan berenergi.

Berbagai literatur hasil riset menyebutkan bahwa kopi merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Oleh karena banyak peminatnya, penelitian tentang kopi pun , sangat melimpah, sebut saja, dalam pencarian saat artikel ini ditulis, lewat google scholar , pencarian (Coffee*) , menghasilkan sebanyak  4.080.000  artikel dan paten berkaitan tentang kopi sebanyak 100.000 buah, sedangkan artikel tentang kopi Indonesia, ada sebanyak  584.000.  Wah banyak banget. 

Kopi diidentifikasi sebagai stimulan karena kandungan kafeinnya yang tinggi. Namun, kafein bukanlah satu-satunya komponen bioaktif kopi. Minuman kopi ternyata merupakan campuran sejumlah senyawa bioaktif seperti polifenol, terutama asam klorogenat (pada biji kopi hijau) dan asam caffeic (pada biji kopi sangrai), alkaloid (kafein dan trigonellin), serta diterpen (cafestol dan kahweol).

 Penelitian ekstensif menunjukkan bahwa konsumsi kopi tampaknya memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan manusia. Asupan kopi secara teratur dapat melindungi dari banyak penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, obesitas, dan beberapa jenis kanker. Yang penting, konsumsi kopi tampaknya juga berkorelasi dengan penurunan risiko pengembangan beberapa kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan demensia. Asupan kopi secara teratur juga dapat mengurangi risiko stroke.

Sumber :Paktanidigital 

 Mekanisme yang mendasari dampak ini masih kurang dipahami. Tulisan ini untuk menjelaskan  pengetahuan terkini tentang beberapa senywa bioaktif pada kopi   yang berpotensi sebagai  neuroprotektif yaitu kafein, asam klorogenat, asam caffeic, trigonelline, kahweol, dan cafestol.

SENYAWA BIOAKTIF PADA KOPI

Kopi merupakan Genus Coffea L. (famili: Rubiaceae, subfamili: Ixoroideae, suku: Coffeeae) mencakup setidaknya 125 spesies yang secara alami terdapat di Afrika Tropis dan Timur, Asia Tropis, dan Australia serta di Komoro, Madagaskar, dan Mascarenes .

 Hanya tiga dari spesies ini yang digunakan dalam produksi kopi komersial, yaitu Coffea arabica L. (kopi Arabika), Coffea canephora Pierre ex A. Froehner (kopi Robusta), dan Coffea liberica Hiern (kopi Excelsa).

Biji kopi diperoleh dari buah merah asam dari pohon kopi yang selalu hijau. Mereka digunakan terutama dalam industri makanan tetapi juga dalam tata rias dan obat-obatan. Saat ini, kopi dianggap sebagai salah satu minuman universal yang aktif secara farmakologis yang paling populer dan banyak dikonsumsi  dan meminumnya telah menjadi bagian rutin dari kehidupan sehari-hari . Diperkirakan pada tahun 2019/2020 konsumsi kopi dunia berjumlah sekitar 10,1 juta kg  Sebagian besar kopi digunakan karena efek psikostimulasi, rasa dan aromanya serta khasiatnya yang meningkatkan Kesehatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline