Jambu biji tak susah mencarinya di kebun rumah tangga, tanaman ini sangat mudah tumbuh baik di pot (Tabulapot) atau di "grounded", bebas di pekarangan rumah. Namun ada juga yang membudidayakan di kebun jambu biji secara professional.
Saya memiliki paling tidak 3 pohon jambu biji, ada yang berbiji merah dan putih. Dua pohon ditanam di tanah kebun , serta satu pohon dalam pot, termasuk jenis jambu Mutiara dan jambu kristal. Keberadaanya cukup membantu memenuhi Keluarga untuk sekedar cuci mulut. Kalau disurvey sekilas di pasar kota Singaraja , pedagang menawarkan kisaran harga Rp 15.000/kg, kalau hari-hari biasa , dan harganya meningkat menjadi Rp 20.000- 25.000 /kg kalau ada hari raya di Bali, hari raya keagamaan biasanya bulan purnama, tilem, anggar kasih, tumpek , dan lain-lain, harga buah memang meningkat .
Provinsi Bali menghasilkan jambu biji sesuai BPS tahun 2021 sebanyak 3.637 ton, dan tahun 2022 menurun menjadi 3.216 ton, dibandingkan dengan produksi nasional di tahun yang sama sekitar 422.491 ton dan 472.686 ton, potensi mengembangkan jambu biji memang sangat terbuka luas, dan memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.
Manfaat jabu biji ini sangat besar dan luas, selain sebagai buah segar beberapa daun dan akarnya telah banyak digunakan sebagai obat tradisional. Namun dalam ulasan kali ini, saya menyodorkan hasil review beberapa penelitian jambu biji yang berkaitan dengan penyakit kanker.
SELAYANG PANDANG JAMBU BIJI
Jambu biji memiliki nama ilmiha Psidium guajava L. (jambu biji) merupakan pohon kecil yang terkenal dengan rasa buahnya yang dibudidayakan hampir di seluruh dunia di daerah tropis. Buahnya sangat kaya akan antioksidan, vitamin C, potasium, dan serat makanan. Di berbagai belahan dunia, tanaman ini mempunyai tempat khusus sehubungan dengan buah-buahan dan nutrisinya. Penelitian farmakologi menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki potensi lebih dari sekedar sumber buah; ia juga memiliki efek menguntungkan terhadap berbagai penyakit kronis karena profil nutrisi dan fitokimia yang kaya.
Dari laman Wikipedia, disebutkan ada beberapa macam/kultivar jambu biji dikenal di Indonesia, sebagian dikenal sejak lama, sebagian merupakan introduksi dari negara lain:
- Jambu biji kristal
Jambu biji kristal pengembangannya di Indonesia mulai diperkenalkan oleh IPB (Institut Pertanian Bogor). Jambu biji kristal sebetulnya tidak benar-benar nirbiji, jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas jambu biji kristal hampir tidak berbiji.
- Jambu tanjung barat
Jambu tanjung barat memiliki dua varian: berdaging buah putih dan merah. Yang berdaging putih, dikenal sebagai jambu 'susu putih', lebih digemari karena rasanya manis, daging buahnya agak tebal, dan teksturnya lembut. Yang berdaging buah merah kurang disukai karena buahnya cepat membusuk dan rasanya kurang manis. Kulit buahnya tipis berwarna hijau kekuningan bila masak. Bentuk buahnya agak lonjong dengan bagian ujung membulat, sedangkan bagian pangkal meruncing. Jambu tanjung barat ini lebih dikenal sebagai jambu pasar minggu dan merupakan ras lokal.
- Jambu biji getas merah