Lihat ke Halaman Asli

Nyamuk Aedes-Wolbachia untuk Menekan Demam Berdarah?

Diperbarui: 22 November 2023   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Kementerian Kesehatan akan menggunakan teknologi wolbachia untuk menanggulangi kasus dengue. Wlobachia adalah teknologi yang menggunakan bakteri untuk melumpuhkan nyamuk aedes aegypti. (Sumber: SHUTTERSTOCK/Witsawat.S via kompas.com)

Nyamuk Wolbachia dapat diterapkan sebagai pendekatan praktis untuk menekan Demam berdarah? Sebuah diskursus ramae di Bali. Suatu langkah yang baik namun banyak pihak masih meragukan pendekatan ini. 

Benarkah ini efektif, jangan-jangan nyamuk Aedes aegypti  semakin merajalela. Mungkin pihak dinas kesehatan kurang sosialisasi atau penolakan  karena ada nuansa politis. Entahlah

Yang jelas, Demam berdarah (BDB) masih cukup memusingkan, setiap memasuki musim hujan, ada saja korban meninggal  karena gigitan nyamuk  Aedes aegypti  yang kecil itu. 

Berbagai langkah pun  dilakukan yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M merupakan program pemerintah yang dilakukan sebagai tindakan pencegahan demam berdarah, yaitu (1) Menguras tempat penampungan air, (2) Menutup rapat tempat penampungan air, (3) Mendaur ulang barang yang dapat menjadi tempat nyamuk.

Kegiatan ini sudah rutin dilakukan namun kasus demi kasus berulang setiap tahun, masyarakat diharapkan waspada dengan terus melakukan menjaga kebersihan lingkungan yang bebas dari sarang nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti.

Oleh karena itu, perlu terobosan baru, salah satu adalah penyebaran telur nyamuk wolbachia sebagai langkah pengendalian penanganan demam berdarah dengue (DBD), yang sukses di beberapa negara, dan daerah di Indonesia, namun  menunai pro kontra dan masih menjadi sorotan kuat di Bali. 

Sorotan itu masih ada kekhawatiran terkait efektivitas penanganan DBD dengan menyebar nyamuk ber-wolbachia. 

Hal ini juga terjadi di Denpasar dan Buleleng. Telur nyamuk ber-wolbachia yang semula akan disebar di Denpasar pada Senin (13/11/2023) dan Buleleng pada Minggu (12/11/2023) dihancurkan (https://health.detik.com)

Sumber : National Environmental Agency 

Penyebaran telur ini, memang salah satu strategi untuk mengatasi DBD yang kerap menyerang Bali. Langkah ini sesungguhnya maju, sebab perlu diketahui bahwa ada 2.469 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali selama tiga bulan pertama di tahun 2023, yang mana angka tersebut menunjukkan tren penurunan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline