Salah satu keindahan yang mempesona dari kebun raya Bedugul Bali, adalah taman anggreknya, disana ada beberapa spesies anggrek di Bali yang langka dan kini terancam punah.
Disana, saya bertemu dengan mahasiswa saya yang magang. Dia sedang berjuang untuk mengoleksi berbagai jenis anggrek, dan sekaligus membuat 'bagaimana seharusnya menangkar serta mengembangkan anggrek dengan kultur 'jaringan" dia tertarik memmokuskan dirinya untuk menyelamatkan anggrek langka yang khas dari Bali.
Salah satu anggrek langka itu dan yang unik adalah anggrek 'kantung' yang miliki nama ilmiah Paphiopedilum violascens, kalau yang ada di Bali, khususnya di kebun raya Bedugul, adalah dari Paphiopedilum javanicum.
Anggrek merupakan jenis tanaman paling diminati. Anggrek kantung atau anggrek selop [Paphiopedilum violascens] merupakan jenis yang digemari saat ini.
Saya senang bertemu dengannya karena dia dapat menjelaskan , bahwa anggrek kantung memiliki beberapa keunikan, yaitu bibir bunga yang termodifikasi membentuk sebuah kantung atau menyerupai selop. Namun, di balik keindahan bunganya, anggrek kantung sangat terancam kelestariannya, katanya menekankan pada saya, koq bisa ya?
Apa ancaman yang bisa muncul bagi bunga anggrek yang indah ini, tanya saya dengan rasa ingin tahu yang besar, Dia tersenyum, yaitu bahwa, ancaman kelestarian bunga ini karena kegiatan pengambilan di alam secara berlebihan [overcollection] dan juga penurunan kualitas habitat alaminya [habitat degradation]. Hal ini desebabkan bahwa habitat di alamnya telah berubah, karena populasi jumlah penduduk meningkat, dan banyak lokasi di alamnya semakin didesak karena alih fungsi lahan.
Kegiatan pengambilan di alam dilakukan secara massif dan tata budidayanya tidak sesuai dengan kekhasan pada anggrek tersebut sehingga rentan mati. Oleh karena itu, perlu ada strategi konservasi yang tepat, diduga populasi alami dari banyak spesies Paphiopedilum akan terus mengalami penurunan dan akhirnya punah.
SELAYANG PANDANG TENTANG ANGGREK
Anggrek termasuk dari Keluarga Orchidaceae yang merupakan famili berbunga paling beragam di alam yakni sekitar 25.000-28.000 spesies tumbuh di berbagai wilayah di hampir semua benua, kecuali Antartika. Selain itu, sekitar 148.460 anggrek hibrida juga terdaftar.