Di bawah pohon mangga "lila jiwa" yang rimbun di kebun belakang rumah kami memang cukup asri. Sejuk karena masih ada sawah menghijau di sebelahnya. Tempat itu selalu sebagai ajang kami ngobrol ketika hari minggu hari libur, ngopi bersama, sungguh sangat mengesankan
Namun udara dingin dan musim penghujan membuat tanah basah dan gembur gembur, tanaman semusim pun bergeliat seakan berebut kesempatan untuk tumbuh dan berbiak, termasuk di dalamnya jamur berwarna putih dan seperti payung, di rumah saya disebut "ong bulan" atau jamur bulan.
Jamur bulan ini, sejak kecil selalu menjadi pendamping nasi, ayah saya mendapatkannya dari dari beberapa pematang lalu dibuat pepes jamur dengan bumbu bawang, jahe, garam dan cabe, dimakan panas-panas, sangat enak. Pun sekarang hal yang sama juga dilakukan oleh istri saya.
Orang Bali yang bertani seperti ayah saya, memang sangat suka makan jamur bulan, ada lagi jamur kancing dan jamur merang menjadi lauk yang murah meriah, semua dengan mudah disediakan oleh alam.
Di Bali kebutuhan jamur masih di datangkan dari luar Bali, jamur yang beredar untuk konsumsi masyarakat luas , juga untuk menu restoran hotel dan villa di bali, sehingga usaha bisnis jamur memang sangat menjanjikan di Bali.
Jamur bulan termasuk dalam kelompok Jamur atau cendawan dan merupakan organisme yang termasuk ke dalam kingdom Fungi dan tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Heterotrof adalah organisme yang tidak mampu membuat makanannya sendiri.
Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Jamur bulan disebut juga jamur supa barat atau suung bulan adalah jamur dengan Cap (payung) berwarna putih, permukaannya licin dan agak lengket, berukuran 5 -- 10 cm dengan bagian bawah berbilah lunak dan convexnya beralur di tepi. Pada saat masih kecil bentuknya seperti kancing dengan tangkai yang pendek berukuran 1 cm. Volva tidak jelas menempel di tanah sementara tangkai melekat di bagian sentral.
Jamur ini merupakan jamur liar dan belum dibudidayakan (belum ditemukan cara budidaya yang tepat untuk jamur ini). Saat ini, jamur bulan sudah sulit dicari. Tumbuh dan hidup pada musim hujan terutama saat angin berhembus dari barat. Banyak ditemukan pada tegalan, kebun atau di pinggir rumah, terutama di atas sarang rayap atau pada tanah yang kandungan organiknya sangat baik. Jamur ini berkembang biak secara berkelompok di permukaan tanah yang lembab dan di akar tanaman.