Lihat ke Halaman Asli

Galon Air, Bisphenol A dan Mekanismenya pada Tubuh Manusia

Diperbarui: 25 September 2022   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekhawatiran publik tentang air minum kemasan terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA), menarik untuk diulas. Bahan kimia Bisphenol A kini sudah masuk dalam daftar zat terlarang di beberapa produk, seperti kosmetik atau botol susu bayi (Ilustrasi galon air mineral: SHUTTERSTOCK/LIGHTFIELD STUDIOS via KOMPAS.com)

Kekhawatiran publik tentang air minum kemasan galon terkontaminasi kandungan Bisphenol-A (BPA), menarik untuk diulas. Ulasan ini dari sisi, apakah senyawa bisphenol itu berbahaya bagi kesehatan manusia? Lalu bagaimana mekanismenya dalam tubuh?

Ulasan ini adalah tinjauan studi yang melaporkan kejadian dan konsentrasi BPA di lingkungan dan dampak terkait pada kesehatan manusia. Semoga kita dapat berhati-hati dan mawas diri dalam setiap peralatan rumah tangga yang berbahan BPA ini.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Bisphenol-A (BPA) itu?

BISPHENOL-A (BPA)

Bisphenol-A (BPA adalah bahan kimia sintetis yang digunakan dalam pembuatan polikarbonat dan resin epoksi.

Studi telah menemukan bahwa pada kondisi suhu tinggi seperti pembakaran terbuka sampah yang dibuang di negara berkembang dapat memindahkan BPA dari sampah plastik ke lingkungan.

BPA adalah pengganggu endokrin yang terbukti mampu meniru atau memblokir reseptor dan mengubah konsentrasi hormon dan metabolismenya.

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa sintetik organik yang berfungsi sebagai monomer untuk memproduksi plastik polikarbonat, banyak digunakan dalam kemasan makanan dan minuman, alat kesehatan, kertas termal, dan bahan kedokteran gigi.

BPA dapat mencemari makanan, minuman, udara, dan tanah. Ini terakumulasi di beberapa jaringan dan organ manusia dan berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia melalui mekanisme molekuler yang berbeda.

Karena sifatnya seperti hormon, BPA dapat mengikat reseptor estrogen, sehingga mempengaruhi berat badan dan tumorigenesis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline