Saya menyimak bersama teman-teman, pidato presiden Jokowi, tahun 2022, di depan sidang MPR, acara tahunan yang melaporkan kemajuan dan sasaran yang hendak dicapai selama beliau memerintah. Ada beberapa poin memang yang menjadi pencermatan saya, salah satunya adalah pada informasi tentang energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi. Poin ini adalah tentang tantangan untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan.
Mengapa energi terbarukan itu penting?
Energi baru dan terbarukan sangat penting karena beberapa alasan, yakni pertama, saat ini masyarakat dunia masih dominan tergantung pada bahan bakar fosil, bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak berkelanjutan dan terkait langsung dengan udara, air, degradasi lahan, dan perubahan iklim.
Kedua sebagian besar bahan bakar fosil dikonsumsi sebagai bahan bakar motor di berbagai alat transportasi, pembangkit listrik, dan pertanian. Di sisi lain, dengan bertambahnya jumlah fasilitas transportasi secara signifikan, dengan demikian, jumlah bahan bakar yang dikonsumsi, semakin besar tiap tahunnya.
Oleh karena itu, ajakan presiden untuk melirik sumber energi baru , menjadi sangat penting , sebab dunia menghadapi tantangan untuk menemukan bahan bakar alternatif, karena cadangan bahan bakar fosil semakin berkurang.
Sebagai contoh, pada tahun 2018, penggunaan akhir energi di Uni Eropa menunjukkan tiga sektor dominan, yakni industri (25,8%), rumah tangga (26,1%), dan transportasi (30,5%). Dan, Di sektor transportasi menyumbang 25% emisi gas rumah kaca , 36,48% emisi NOx, dan 10,67% emisi PM2,5
Di Indonesia, target pengurangan emisi di tahun 2030 sebanyak 29%, butuh transisi yang ambisius dari konsumsi dan produksi energi mineral ke energi terbarukan. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), negara menargetkan penggunaan energi terbarukan secara nasional sebesar 23% di tahun 2025 dan 31% di tahun 2050. Target ini harus direncanakan dan didorong agar bisa tercapai.
Bioenergi
Yang menarik energi hijau, dari laut selain ombak adalah, penerapan potensi dari algae (alga). Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.