Lihat ke Halaman Asli

Yudistira: Kebenaran Tidak Selalu Indah

Diperbarui: 19 April 2022   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Puncak gunung dengan seribu lintasan awan, menjadi sebuah tanda bahwa tanpa awan, kadang puncak gunung tak semenawan aslinya. Awan hadir seperti penghias wajah, lembut dan kadang memberikan efek mencerahkan, sehingga sedap dipandang mata.

Awan adalah bentuk uap air yang selalu melindungi sebagian bumi, sebab sinar panas bisa dihalanginya, sehingga terpantulkan keluar. tak langsung menukik bumi. Itu sebabnya, Awan adalah massa yang tersuspensi di atmosfer dan terdiri dari tetesan mikro atau kristal air. Kristal air ini bila kena sinar mentari memberikan panorama yang sangat menakjubkan.

Sains menarasikan, Massa kirstal air ini, juga disebut hidrometeor, terbentuk ketika badan air (sungai, danau, samudra) menguap karena aksi sinar matahari dan naik ke atmosfer. Saat massa ini mengembun, hujan dihasilkan. Kejadian ini selalu banyak yang mengharapkan.

Kondisi demikian sangat disadari oleh Yudistira. Ketika berada di hutan bersama Istrinya Drupadi. Di hutan yang lebat ini, seakan aku berada dalam keramaian, karena bersahabat dengan tumbuhan dan hewan, semuanya bersuara dalam irama alam, istriku, engkau tidak usah menyesali kejadian yang sudah berlalu, yakinlah masa depan akan sangat cerah. Tumbuhan dan hewan disini adalah sahabat yang selalu menghibur kita semuanya.

Hutan ini menyadarkan aku, kata Yudistira, apa itu kata Drupadi?,

Yudistira berkata, Untuk menjalani kehidupan murni yang tidak mementingkan diri sendiri, seseorang harus tidak memutuskan apapun sebagai miliknya di tengah kelimpahan yang meruah. Dengan demikian kedamaian selalu hadir dalam relung hatimu yang paling dalam.

Perlu engkau ketahui Drupadi, bahwa berbagai masalah atau penderitaan yang dialami manusia di dunia bisa dihadirkan dalam dalam tiga kategori, yaitu penderitaan biasa, penderitaan yang terjadi karena adanya perubahan , dan penderitaan yang terjadi karena jasmani.

Apa yang dirimu maksudkan ? , Tanya Drupadi lagi. Penderitaan biasa contohnya adalah sakit perut, sakit flu, sakit gigi, atau jenis sakit lain yang bisa terjadi. Perlu diketahui bahwa penderitaan itu   muncul karena terjadinya perubahan, entah itu   berpisah dengan orang yang disayangi, rasa putus asa,  maupun  perasaan sedih karena kehilangan harta.. Lalu, Penderitaan karena Jasmani bisa diberikan contoh, kecelakaan yang mengakibatkan cacat fisik permanen, atau  lahirnya seseorang sebagai manusia, karena cacat fisik sejak lahir dapat menimbulkan penderitaan.

Drupadi diam, dia memandang Yudistira, bahwa suaminya ini memang pintar dan bijaksana, menganggap semua lingkungannya penuh damai. Aku tidak mengerti suamiku, hidup harus dilalui seperti ini, dalam pembuangan di hutan selama 13 tahun, seharusnya engkau berada dalam istana yang megah, kata Drupadi.

Yudistira berkata, penderitaan itu muncul ketika kita kurang awas, itu sebabnya, Awasi pikiranmu, sebab dari pikiran itu mengalir kata-kata. Perhatikan kata-katamu; itu menjadi aksi. Perhatikan tindakanmu; itu menjadi kebiasaan. Perhatikan kebiasaanmu itu akan menjadi karakter. Awasi karaktermu ; itu menjadi takdirmu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline