Lihat ke Halaman Asli

Biopestisida dari Pohon Intaran (Azadirachta indica)

Diperbarui: 15 April 2022   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Tanaman Mimba di Bali disebut Don Intaran",  berdiri kuat di pematang sawah, di sebelah timur rumah saya. Ketika angin laut dan saat bulan purnama, tampak daunnya  indah mempesona jiwa. Peribahasa  kerap digunakan untuk memuji kecantikan paras wanita, 'Alisne madon intaran. Alisnya seperti daun intaran (mimba)  Daunnya merupakan salah satu komponen upacara, bahan untuk membuat banten dan  bahan upacara lainnya  

Pohon  Mimba  ini mulai dilirik banyak penggiat pertanian organik, sebagai biopestisida. Hal ini dilatar belakangi oleh beberapa hal antara lain: Pertama, Selama bertahun-tahun, penggunaan pestisida sintetik yang tersedia secara komersial secara ekstensif terhadap serangga fitofag telah menyebabkan bioakumulasinya di lingkungan yang menyebabkan peningkatan resistensi dan pengurangan keanekaragaman hayati tanah.

Kedua,  sekitar  90% dari pestisida yang diterapkan memasuki berbagai sumber daya lingkungan sebagai akibat dari limpasan, membuat petani serta konsumen produk pertanian mengalami masalah kesehatan yang parah.

Oleh karena itu, perhatian yang semakin besar telah diberikan pada pengembangan pestisida,  yang ramah lingkungan alternatif yang akan membantu sistem pengelolaan hama yang efisien dan juga mencegah paparan kronis yang menyebabkan penyakit.

 Salah satu strategi tersebut adalah, penggunaan bahan aktif tanaman Mimba ( Azadirachta indica) yang menunjukkan sifat obat pertanian  untuk  insektisida serta imunomodulator dan anti-kanker.

Konstituen paling menonjol dari mimba adalah azadirachtin, yang telah ditetapkan sebagai bahan insektisida penting. Bioaktif ini  sebagai agen antifeedant. Senyawa bioaktif antifeedant merupakan suatu senyawa organik bahan alam yang berasal dari metabolisme sekunder tumbuhan. Senyawa ini dibutuhkan oleh tanaman itu untuk melindungi dirinya dari serangan hama, menolak dan menginduksi kemandulan pada serangga dengan mencegah oviposisi dan mengganggu produksi sperma pada hewan jantan.

Dalam tulisan ini hendak dibahas, Selayang pandang tanaman Mimba, komponen   pestisida mimba, bahan fungsional aktifnya beserta  strategi terbaru dalam menggunakan nanocarrier, untuk memberikan pelepasan bahan aktif yang terkontrol dan untuk meningkatkan stabilitas dan keberlanjutannya, sehingga dapat dimaksimalkan untuk membantu manusia dalam meningkatkan produksi pangan.

SELAYANG PANDANG POHON INTARAN (MIMBA) 

Pohon Mimba adalah bagian dari keluarga pohon mahoni, Meliaceae. Pohon-pohon ini tumbuh sangat cepat dan memiliki daun yang menyebar luas, yang dapat mereka jatuhkan dengan cepat di musim kemarau untuk melindungi pohon-pohon lainnya. Kualitas ini membuat mereka sangat tahan terhadap lingkungan yang menantang; mereka terutama ditemukan di zona tropis dan subtropis. Bunganya sangat harum dan berwarna putih, sedangkan buah pohon mimba adalah buah berbiji kecil dengan daging buah yang pahit.

Tanaman Mimba merupakan tanaman asli dari India. Mimba juga tersebar di hutan-hutan di wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, Malaysia, Pakistan, Thailand dan Indonesia. Wilayah penyebaran mimba lainnya adalah di Mauritius, Karibia, Fiji serta negara lain di Amerika. Pohon ini disebarkan banyak oleh para pekerja dari India dengan cara menanam bijinya. Hal ini erat kaitannya dengan kultur masyarakat India yang banyak memanfaatkan tumbuhan mimba dalam segi pengobatan sehingga disebut dengan "The village pharmacy" (Biu, 2009). Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di Lombok, Bali, Subang dan di daerah pantai utara Jawa Timur, di Bali jumlah tanaman mimba diperkirakan lebih 500 ribu pohon dan dikenal dengan nama intaran. Selain itu tanaman ini juga banyak ditemukan di Lombok, jumlahnya diperkirakan sekitar 250-300 ribu pohon. Sementara itu, di wilayah Indonesia lainnya tumbuhan ini ditanam dalam jumlah sedikit yaitu kurang lebih 250 ribu pohon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline