Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Minyak atsiri dari Rimpang Kunyit (Curcuma longa. L)

Diperbarui: 4 Maret 2022   13:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Ibanez M.D & Balquez M.A (2021)

Kunyit merupakan tanaman yang tidak asing  bagi kita, karena banyak dimanfaatkan sebagai jamu dan bumbu dapur, sebagai bahan pewarna alami pada nasi kuning, dan lain-lain. 

Indonesia   juga telah  mengekspor kunyit. Negara yang dituju antara lain Asia (Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Jepang), Amerika, dan Eropa (Jerman Barat dan Belanda). 

Harga kunyit yang dijual  di pasar tradisional berkisar antara  Rp 1500  sampai  Rp 2500 , per Kg nya, harga yang relative murah.  Namun  sentuhan teknologi telah membuatnya  menjadi lebih baik,  seperti pengolahannya menjadi fermen kunyit,  bahan obat dan minyak atsiri, sehingga harga jualnya meningkat 

Minyak atsiri kunyit sangat prospektif untuk dikembangkan, karena memberikan nilai tambah bagi kunyit, sehingga petani kunyit bisa bernafas lega. Kita bisa mencontoh yang dilakukan oleh LPPM UNS  dalam bentuk transfer teknologi,  dengan masyarakat sasarannya  adalah  petani Suroloyo, dimana   mengubah kunyit   untuk menghasilkan  berbagai bentuk turunan kunyit seperti  minyak atsiri,  kunyit dalam bentuk bubuk  dan  hidrosol. 

Kegiatan semacam ini mampu memberikan semangat petani kunyit  untuk  menanam kunyit secara profesional, serta  merasakan nilai jual yang lebih tinggi,  yang biasannya 200 kg Kunyit menghasilkan uang sekitar  Rp 300.000,  ketika diolah mampu menghasilkan tiga jenis produk  tadi dapat meningkat menjadi  Rp 1 juta (https://mediaindonesia.com/ Selasa 01 Februari 2022

Minyak atsiri dari  kunyit (Curcuma longa L., Zingiberaceae) sangat populer di seluruh dunia karena digunakan sebagai bahan kuliner  yang menarik, kosmetik dan sebagai  obat.

 Dalam ulasan  ini, penulis menyajak pembaca kompasiana untuk berselancar mengenal lebih dekat tentang Kunyit/kunir, dan  minyak atsiri dari rimpang kunyit, serta manfaatnya bagi  manusia.

KUNIR /KUNYIT 

Sebelum jauh marilah kita simak  tentang Tanaman kunyit, atau kunir. Kunyit   memiliki nama ilmiah  Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.), tersebar di  daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Jawa tengah menjadi sentra tanaman kunyit di Indonesia, dengan kemampuan produksi  12.323 kg/ha.  Namun masih kalah dengan negara lai seperti India, Srilanka, Cina, Haiti, dan Jamaika, kemampuan   produksinya  mencapai > 15 ton/ha. (http://cybex.pertanian.go.id/ Rabu, 29 Jan 2020). Pemanfaatannya

Pelengkap bumbu masakan sehingga menjadi gurih , jamu untuk menjaga kesehatan serta sebagai bahan baku  kecantikan pada  perawatan kulit dan wajah.

Perlu diketahui bahwa kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit memiliki nama daerah  masing-masing seperti  unin (Ambon), gorachi (Ternate) yang berarti emas, turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), huni (Bima), kony' (Madura), Kunyir (Komering). Cahang (Dayak Panyambung), Dio (Panihing), Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo), dan masih banyak sebutan unik tersebar dari wilayah Indonesia mengingat indonesia memiliki beragam wilayah dan bahasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline