Lihat ke Halaman Asli

Nasihat Sri Rama kepada Wibisana tentang Harmoni

Diperbarui: 7 September 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

artkimianto.blogspot.com

Alam yang indah , digambarkan  identik dengan karakter orang bijak, tidak banyak kata-kata, selalu berbuat, hadir memberikan solusi, tidak merecoki. Kata-katanya sejuk,  memberikan rasa damai bagi yang mendengarkannya.

Orang bijak selalu bertutur indah, misalnya sering kita dengar " Tidak ada pohon berteduh yang lebih sejuk dari rasa berkecukupan di dalam hati. Wlaupun anda menemukan pohon yang sangat rindang, namun hati anda gelisah dan resah, rindangnya pohon tak akan memberikan  kesejukan

 Tidak ada yang namanya manusia yang menciptakan sendiri. Anda akan mencapai tujuan hanya dengan bantuan orang lain, artinya bekerja sama dan bersosial menjadi ciri utama manusia. Senantiasa mengesampingkan ego dalam kehidupan bersosial.

Di zona itu manusia disebut sebagai Zon politicon, sebuah predikat yang disematkan oleh Aristoteles untuk menyebut makhluk sosial bagi manusia.

Bersosial kini terancam terdegradasi karena baik oleh penyakit, bencana maupun perang. Musuh yang mengancam itu harus dihadapi dengan tekad kuat dan pantang menyerah. Kesolidan menjadi kata kunci di zona itu.

Soliditas adalah kekuatan perekat menjadi satu, dalam hal keanekaragaman fisik, warna kulit bahkan isi kepala dan isi hati, dalam bentuk kepercayaan, Menurut Mowen dan Minor (2017) Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh orang lain yang berkaitan dengan tentang objek, atribut dan manfaatnya. Maka, kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.

Maka teori pun, lalu lalang di tataran untuk memaknai emosi manusia, di koridor teori, disebutkan bahwa kesedihan atau nelangsa adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan, dan ketidakberdayaan. Kehilangan saudara dan kerabatan dekat dari kehidupan dunia ini, kerap membawa kesedihan dan trauma.

Trauma itu menjadi beban hidup yang panjang. Di area itu, maka dapat dijelaskan bahwa trauma kerap dihubungkan  dengan kondisi ekosistem emosional dan psikologis yang tertekan dengan daya yang besar. Dan umumnya, dikaitkan dengan peristiwa kekerasan., bisa karena penyakit atau trauma pada fisik seseorang yang pernah mampir dalam kehidupan seseorang. .

Namun, Wibisana, adik kandung Rahwana, menghadapi dilema mental ketika banyak kerabat gugur dalam medan perang melawan Rama, perang yang disulut karena tindakan Rahwana yang menculik dewi Sinta, berakhir petaka

Kesehatan sebagai inisiasi musibah yang harus menerima sebagai sebuah negara dan bangsa. Wibisana selalu menatap itu sebagai sebuah anegerah untuk memandang kehidupan secara arif. Dia selalu terkenang dengan nasihat Rama , ketika pertama bertemu, "Usahakanlah membalas kebajikan orang lain, meski dengan sekadar mendoakan baik untuknya. Lalu, janganlah juga mengharap imbalan atas kebaikan mu kepada orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline