Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Dekat Asam Humat pada Pupuk

Diperbarui: 25 Januari 2021   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Masa pandemi Covid-19, yang dominan  bekerja  dari rumah, melahirkan banyak kreativitas yang berpangkal di rumah, salah satu berkebun. Kebun yang baik, tanamannya haruslah di pupuk. Saya sama istri senang menanam anggur spesies dari luar. Salah satu pupuk yang banyak di rekomendasi adalah pupuk asam Humat.

Saya mencarinya, lewat googling, namun saya iseng-iseng nanya di salah satu toko pertanian di kota Singaraja. Pemilik toko mengatakan asam humat tidak ada yang tunggal, adanya campuran dengan  fosfat. Toko pertanian tidak menjualnya dalam eceran, harus membeli satu sak ukuran 25kg, saya pun membelinya, dan harganya lumayan Rp 150.000,- kalau dibandingkan dengan jumlah tanaman anggur yang saya miliki hanya 6 pohon, itu pun masih kecil-kecil.

 Tetapi tak apalah, mungkin bisa digunakan untuk yang lain, sebuah kegelisahan pun terus terjadi, atau disequilibrium , atau ketidak seimbangan kognitif pun hadir  dalam diri saya,  dan akhirnya adalah rasa ingin tahu pun membuncah ingin lebih jauh tentang asam humat ini.

Saya penasaran, apakah pupuk senyawa asam humat itu? dan bagaimana proses terbentuknya senyawa itu, atau bagaimana mengisolasi nya? Dan apa keistimewaan pupuk yang mengandung asam humat ini?  Itulah beberapa kegelisahan yang perlu untuk diungkapkan

SELAYANG PANDANG  ASAM HUMAT.

Diambil dari Wikipedia, asam humat adalah senyawa organik yang merupakan komponen penting dari humus, fraksi organik utama tanah, gambut, dan batu bara (dan juga penyusun banyak aliran dataran tinggi, danau distrofik, dan air laut). Untuk era yang panjang di abad ke-19 dan ke-20, zat humat sering dipandang melalui lensa teori asam basa yang menggambarkan asam humat, sebagai asam organik, dan basa konjugatnya, tentu , konsep ini  dianggap sangat penting dari  komponen  bahan organik.  Senyawa humat berdasarkan kelarutannya, dibagi menjadi  (i) asam fulvat, dapat larutan air pada berbagai  pH, (ii) asam humat, merupakan bahan humat yang tidak larut pada pH asam (pH)

Berangkat dari sudut pandang ini asam humat didefinisikan sebagai zat organik yang diekstraksi dari tanah yang mengental (membentuk potongan padat kecil) ketika ekstrak basa kuat diasamkan, sedangkan asam fulvat adalah bagian yang tepat larut (asam organik), bila ekstrak dari basa kuat, dibuat kondisinya diasamkan

Asam humat adalah sejenis bahan organik makromolekul dibentuk oleh sisa-sisa hewan dan tumbuhan melalui dekomposisi mikroorganisme, transformasi, dan proses geokimia yang kompleks. Ini banyak digunakan dalam industri, pertanian, dan lingkungan perlindungan. Dengan studi mendalam tentang asam humat, maka ruang lingkup penggunaan produk asam humat telah menjadi lebih lebar dan lebih luas.

SEJARAH ASAM HUMAT 

Asam humat  pertama kali  diisolasi oleh  Achard (1786), dia  mengekstraksi tanah gambut dengan alkali dan diperoleh endapan amorf pada saat pengasaman. Bahan yang larut dalam alkali dan tidak larut dalam asam ini selanjutnya dikenal sebagai asam humat. Istilah senyawa humat pertama kali dikemukakan oleh Berzelius pada tahun 1830

Kemampuan asam humat bereaksi dengan logam trace dilaporkan oleh Varrault dkk. (2000). Akibatnya asam humat  sangat sosok digunakan sebagai agen  pengikat logam trace dalam tanah. Hal ini dapat meminimalkan resiko masuknya logam trace ke air bawah tanah (groundwater) dan meminimalkan penyerapan kontaminan oleh tanaman. Artinya, asam humat berpotensi sebagai anti pencemaran lingkungan yang mengandung logam-logam, terutama logam berat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline