Bangsa Wrishni adalah bangsa yang diturunkan oleh bangsawan Yadawa, Wrishni, Krisna termasuk didalamnya. Negaranya juga dikenal sebagai Dwaraka (Dwarawati), rakyat Dwaraka merupakan bangsa Wrishni. Negara itu berpenduduk homogen.
Walaupun demikian, sebuah bangsa, yang berdiri atas kesepakatan dan kompromi politik kembali harus ditata ulang, setelah perang Mahabarata terjadi.
Disana pola tingkah para elit yang tiada mencerminkan kebijaksanaan.dan semua berteriak mengaku paling bisa, berebut menjadi veteran perang, gaduh dan riuh, tak pernah usai.
Pasalnya sederhana, telah terjadi penyimpangan terhadap konsep " Sariram Aadyam Khalu dharma Saadhanam" Tubuh yang semestinya menopang kebenaran malah justru digunakan untuk mengoyak kebenaran.
Akibatnya sungguh amat fatal bagi komunitas kehidupan, bahkan alam menolak dengan caranya sendiri, yakni dengan adanya banjir longsor, kekeringan ,hama dan wabah yang mengganas.
Itu sebuah tanda yang misteri bahwa telah terjadi benturan gelombang alam. Boleh jadi akibat getaran keriuhan manusia yang tidak selaras dengan vibrasi alam.
Alam seolah berbalik melawan dan ingin membabat dan memprelina mereka yang tidak memiliki energi sama, semua akan musnah dan akan disucikan.
Untuk itu memang harus dibayar mahal dengan hancurnya sebuah peradaban. Dan yang tinggal adalah mereka yang memiliki vibrasi gelombang yang identik dan seirama dengan gelombang alam.
Tanda tanda kearah itu semakin jelas. Para wanita sering mengigau, bangun mendadak karena kaget, mereka dalam mimpi didatangi oleh sosok yang kelam, bengis dan angker. Ketika bangun para wanita sadar benar bahwa sosok itu adalah kengerian akan hidup yang hampa.
Realita hidup terasa semakin keras. Uang terasa begitu sulit untuk dikelola, uang menjadi tanpa jiwa, Sang Hyang Kuwera, yang dipuja sebagai jiwanya uang seolah telah pergi, akibatnya uang kian cepat habis.
Sosok hitam legam, yang menyerupai Daitya, dan Bethara Kala dengan bengis memegang dan memporakporandakan Pura Melanting, Pasar Swalayan, dan semua tanda kemakmuran, tempat dimana kedamaian pasar berasal, pasar menjadi riuh oleh kebisingan dan kekejaman manusia.