Lihat ke Halaman Asli

Bisakah Presiden Jokowi Membangun SDM Kreatif dan Inovatif?

Diperbarui: 21 Oktober 2019   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya pertama-tama mengucapkan selamat pada Presiden Jokowi dan wakil presiden Ma'ruf Amin, yang sudah dilantik.  Semoga  Indonesia menjadi lebih maju, sesuai dengan harapan Presiden seperti dikatakan dalam pidatonya  menggaris bawahi bahwa persaingan ekonomi dan menghindari rutinas monoton, maka Inovasi disebut perlu sebagai budaya, itulah yang menurut saya menarik untuk ditelaah. 

Sebab kreativitas  dan inovasi menjadi sangat menonjol dalam ambisi Prsiden Jokowi untuk membawa negara Indonesia gar sejajar dengan negara maju. Lalu masalahnya adalah bagaimana membangun kreativitas itu?

Kretaivitas adalah  merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide kreatif dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnyaLebih sederhananya adalah  segala kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya, dan tentu memiliki keunggulan komparatif.  

Presiden Jokowi  menjadi sosok yang kreatif karena blusukan yang dia bangun, kegiatan itu dia lakukan untuk mendengar apa yang menjadi kebutuhan nyata rakyat, dalam kondisi itu  presiden Jokowi telah melakukan apa yang dikatakan oleh penulis terkenal Ernest Hemingway"  like to listen. 

I have learned a great deal from listening carefully. Most people never listen."Saya suka mendengarkan. Saya telah belajar banyak dari mendengarnya dengan penuh perhatian. Kebanyakan orang tidak pernah mendengarkan.

Untuk membangun keunggulan komparatif itulah peranan kepemimpinan itu sangat penting  Hughes,  dkk,  (2018). Dalam artikel berjudul " Leadership, creativity, and innovation: A critical review and practical recommendations, menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah prediktor kunci kreativitas, karyawan, tim, dan organisasi. Alasannya adalah inovasi --- merupakan implementasi ide-ide kreatif, kreativitas adalah salah satu faktor terpenting keunggulan kompetitif dalam organisasi  pada abad ke-21.

Bagi para pemimpin yang tidak  mendorong perilaku karyawan untuk inovasi,maka diyakini suatu organisasi akan mengalami kemunduruan dan mungkin bisa bangkrut. Atas dasar itu nampaknya  Presiden Jokowi  menyadari hal itu, sehingga mendorong terjadinya kreativitas dan inovasi. Elemen yang terpenting yang perlu digarap adalah  menyiapkan manusia unggul (SDM Unggul).

Manusia unggul dapat diberikan pengertian secara sederhana adalah manusia/individu yang profesional dalam arti bertanggung jawab, jujur, amanah, dan berorientasi pada pekerjaan. Karakteristik demikian, sesungguhnya  individu , haruslah terlepas dari karaguan akan kemampuan dirinya, seperti yang dikatakan oleh "The worst enemy to creativity is self-doubt." (Musuh terjahat kreativitas adalah keraguan terhadap diri sendiri, Sylvia Plath, The Unabridged Journals of Sylvia Plath

Karaguan pada kemampuan diri sendiri, itu menjadi bahaya tersendiri, revolusi mental pak Jokowi di periode ke II ini menjadi sangat penting untuk mengatasinya, sehingga  SDM unggul, menjadi semacam jalan tol untuk menggapai kemajuan bangsa.  Itu semua sangat ditentukan oleh peran kritis dari inovasi kepemimpinan, di semua jenjang birokrasi, dibingkai itulah kepemimpinan birokrasi dibawah presiden  seharusnyamulai berbenah, dengan menjunjung asa tahan banting. 

Karena, pikiran kreatif dikenal selalu dapat bertahan dalam berbagai latihan yang buruk, dan kita tahu Presiden Jokowi telah menunjukkan kemampuan mengatasi berbagai badai yang muncul saat ini. 

Itu telah menjadi semacam keunikan Jokowi, prinsipnya adalah orang kreatif itu ingin tahu, fleksibel, gigih, dan mandiri dengan semangat petualangan yang luar biasa dan suka bermain --main dengan masalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline