Lihat ke Halaman Asli

Inung Kurnia

TERVERIFIKASI

Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Green Tourism dan Wellness, Kunci Penting Masa Depan Pariwisata Indonesia

Diperbarui: 27 September 2024   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimtek Pariwisata Indonesia (ist/dokdinaspariwisatadki)

DUNIA makin sadar akan pentingnya keberlanjutan dan kesehatan dalam berbagai aktivitas tidak terkecuali sektor pariwisata. Itu juga yang dilakukan sektor pariwisata di Indonesia yang kini gencar mempromosikan Green Tourism dan Wellness. Dengan penerapan standar ramah lingkungan dan fokus pada kesehatan, Indonesia siap menjadi destinasi utama yang mendukung gaya hidup sehat dan berkelanjutan. 

Dalam rangka itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif provinsi Daerah Khusus Jakarta menyelenggarakan Seminar dan Bimtek Wellness dan Green Tourism dalam penerapan standard pariwisata di Indonesia dengan sejumlah narasumber berkompeten. Diantaranya Staf Ahli Menteri Kordinator Maritim dan Investasi Bidang Ekonomi Maritim Dr.Ir. Sugeng Santoso, MT, dan sejumlah pakar seperti Annie Savitri S.E.,PgD. IA, Dipl. CIDESCO, Dr. Edi Alpino Rivai Siregar MKK,SpKKLP, dan Fatimah Muthahir B.A.,MC. 

Dalam pemaparannya, Sugeng Santoso menekankan pentingnya kebijakan makro lintas sektor yang dilengkapi dengan kebijakan yang terintegrasi antar sektor.  Sebagian Kebijakan Teknis Green Industri dan Wellness masih terus berkembang bersama kementerian/ KL di bawahnya, mulai dari  kebijakan terkait sumberdaya dan profesi hingga penyusuan kebijakan terkait industrinya untuk membantu pertumbuhan ekonomi Nasional yang ramah lingkungan .

Menurut Sugeng, pelaksana bidang pariwisata ini tidak akan mungkin mampu merealisasikan Industri Hijau dengan baik tanpa dukungan sektor lainnya. "Pariwisata Hijau atau Green Tourism adalah bentuk pariwisata yang menekankan pada kelestarian lingkungan, pelestarian budaya lokal, serta pemanfaatan sumber daya secara bertanggung jawab," tekannya.

Ia juga mengatakan, peluang lain memungkinkan pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan sektor dan aktivitas sirkular yang inovatif dari ekonominya, termasuk industri berbasis sumber daya alam hayati berkelanjutan.

"Industri yang dimaksud juga mencakup industri pariwisata dan ekonomi kratif, start up dan UMK. Bahkan inovasi anak muda yang kreatif melihat peluang dalam implementasi ekonomi sirkular dan ekonomi hijau," ujar Sugeng. .

Sementara itu, Annie Savitri pada paparannya berjudul Perkembangan Industri Pariwisata memaparkan penerapan kebijakan Green Tourism pada Kementerian Pariwisata Ekonomi kreatif yang sudah mulai tersusun terutama dimulai dari penyusunan kebijakan sumberdaya manusia dengan merumuskan standard Kompetensi kerja sesuai dengan bidang nya dan tersusuk terintegrasi saling mendukung dalam rangka mereliasikan visi Indonesia Emas 2045 dan untuk merealisasikan industri target "Net Zero Emissions (NZE) di 2060.

Diakui, Kementerian Pariwisata tidak dapat berdiri sendiri dalam menerapkan praktek Green industri serta Kebijakan Wellness Tourism, dimana keberhasilan keduanya sangat tergantung kebijakan yang terintegrasi.

Annie mengatakan, Wellness Tourism merupakan pariwisata yang berfokus bukan hanya pada kesehatan fisik, mental, dan spiritual namun ada 8 dimensi Wellness yang perlu diperhatikan para profesional wellness.

Annie yang juga merupakan Master Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi mengungkapkan, kebijakan terkait Green Jobs dan Wellness telah disusun oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dibawah Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline