Lihat ke Halaman Asli

Inung Kurnia

TERVERIFIKASI

Gemar berbagi kebaikan melalui tulisan

Presiden ICW dan Diplomasi Pemberdayaan Perempuan pada Selembar Kain Ecoprint

Diperbarui: 31 Juli 2022   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Martina Marandel, President ICW saat menerima inderamata kain ecoprint dari Ketua Umum Kowani (dokpri)

Wajah Martina Marandel, President of International Council of Women (ICW) begitu riang saat menerima cinderamata kain ecoprint hasil karya BKOW Kota Bogor di sela kunjungannya ke Kantor Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada 17 Juli 2022 lalu. Kain ecoprint yang elok, cantik dan lembut tersebut begitu berkesan. Melalui juru bahasa, Martina yang melakukan komunikasi menggunakan bahasa Perancis berulangkali memuji karya perempuan Indonesia tersebut.

"Bagus sekali, saya suka. Saya tidak mengira ini adalah karya dari kaum perempuan. Inilah yang saya suka dari perempuan Indonesia," kata Martina.

Ia lebih takjub lagi setelah mengetahui bahwa kain ecoprint adalah kerajinan tangan berbasis pewarna alam dengan memanfaatkan warna-warna daun dan tanaman. Bagi Martina, ecoprint adalah bukti bahwa perempuan Indonesia berdaya dan memiliki potensi besar untuk perekonomian keluarga bahkan negara. Tentunya bukan hanya perempuan pengrajin ecoprint, ada banyak pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan Indonesia yang dapat menghasilkan kesejahteraan ekonomi baik bagi keluarganya maupun negaranya.

Martina yang berkunjung ke Kowani sebagai rangkaian dari kegiatan Women 20 (W20) Summit di Danau Toba, tepatnya di Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada 18-20 Juli 2022 tersebut memuji bagaimana program pemberdayaan kaum perempuan Indonesia yang sudah mengalami kemajuan yang sangat bagus dibanding beberapa negara lain di dunia.

Dalam kesempatan tersebut Martina juga mengingatkan pentingnya pendidikan dan pemberian kesempatan kepada kaum perempuan di dunia agar lebih maju. Ia berkisah bagaimana dirinya memulai terjun dalam dunia bisnis pada usianya yang masih relatif muda, 25 tahun. Jatuh bangun memulai bisnis, kini ia menjadi owner dari sejumlah perusahaan.

Martina menyimpulkan pentingnya perempuan memiliki pendidikan untuk bisa berdaya dalam bidang ekonomi.

"Menurut saya hal yang penting kita lakukan sekarang ini adalah bagaimana perempuan memiliki pendidikan dan bisa bekerja untuk menghadapi dunia yang penuh kompetisi. Ini mungkin sulit bagi usia kita, tetapi setidaknya perempuan generasi muda harus memiliki bekal untuk berkompetisi," lanjutnya.

Sepakat dengan pernyataan Martina, Ketua Umum Kowani Dr Ir Giwo Rubianto menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak berupaya mengakselerasi program pemberdayaan kaum perempuan untuk mengangkat harkat, derajat dan martabat perempuan Indonesia. "Seperti halnya kami di organisasi Kowani, sebuah organisasi yang menaungi 102 organisasi perempuan ini memiliki banyak program pemberdayaan perempuan baik di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, budaya dan politik," kata Giwo.

Di bidang ekomomi kami banyak memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM, pendampingan, bantuan untuk UMKM, pelatihan digital marketing dan lainnya. Kami juga rutin menggelar Kowani Fair bagi pelaku usaha perempuan," tambah Giwo.

Diakui Giwo, pandemi Covid-19 telah semakin mengukuhkan peran penting perempuan Indonesia pada bidang pemberdayaan ekonomi. "Ketika perekonomian keluarga terpuruk, maka perempuan banyak yang terjun untuk membantu menyelamatkan ekonomi keluarga," tambah Giwo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline