Sudah sangat lama saya tidak menggunakan moda angkutan umum bus TransJakarta. Sejak pandemi Covid-19 tepatnya. Kalau harus pergi, saya memilih menggunakan sepeda motor atau membawa mobil sendiri.
Nah siang hari tadi, saya mencoba menggunakan TransJakarta untuk tujuan ke kawasan Jalan Soedirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Ada banyak perubahan yang saya dapati. Mulai dari mesin mandiri top up saldo, barcode aplikasi pedulilindungi, pengukuran suhu tubuh dan handsanitizer di pintu masuk tentunya.
Tetapi perubahan terpenting bagi saya adalah adanya rute-rute baru atau perubahan rute malah. Ketika saya memasuki halte Duren Tiga, Jakarta Selatan, saya iseng membaca traffic di layar monitor.
Terdapat rute-rute baru seperti Ragunan-Halimun, Ragunan Kampung Melayu (5N). Sambil menunggu bus TransJakarta rute Ragunan-Monas via Semanggi, saya memperhatikan beberapa rute bus TransJakarta yang selama ini sudah ada.
Pada layar monitor, saya tidak lagi mendapati bus TransJakarta Lebak Bulus-Senen atau sebaliknya. Meski pada gate masih tertulis Lebak Bulus, tetap saja bus tersebut tak kunjung melintas.
Penasaran, saya pun bertanya pada petugas. Oh, rupanya bus TransJakarta Lebak Bulus-Senen (6H) hanya melayani penumpang pada pagi sebelum pukul 10:00 WIB dan sore hari setelah pukul 15:00 WIB.
Artinya pada jam siang hari seperti saat saya tengah menunggu bus, TransJakarta pada rute tersebut menghilang. Semoga layanan 6H segera pulih ya, secara saya juga pengguna bus trayek tersebut dalam kondisi normal.
Mengapa saya fokus pada bus Transjakarta rute ini? Dua pekan lalu ada seorang kawan bertanya apakah bus TransJakarta rute Lebak Bulus-Senen masih melayani penumpang? Karena katanya ia sudah menunggu lebih dari 30 menit di halte Mampang Prapatan, tetapi bus tak kunjung melintas.
Padahal saat itu kawan saya hendak ke Senen pada pukul 17:00 WIB. Jadi tidak benar dong kalau bus TransJakarta rute Lebak Bulus -- Senen atau sebaliknya hanya melayani penumpang setelah pukul 15:00 WIB.