Pagi ini tempe dan koleganya si tahu sudah mulai manggung lagi. Abang tukang sayur dan juga warung-warung tentu lega. Senang bisa kembali melihat ibu-ibu datang belanja dengan wajah sumringah. Itu bayangannya.
Meski harus bersiap mental diberondong pertanyaan berikutnya. Sehubung ternyata kembalinya tempe dan tahu ke kios dagangan sudah dengan harga baru.
Naiknya lumayan juga. Untuk sepapan tempe ukuran sedang yang awalnya seharga Rp3000 per papan, sah hari ini pakai label harga baru Rp4000. Juga tahu pastinya.
"Mau naik aja pakai ngilang dulu," sungut abang tukang sayur di pengkolan jalan Mampang Prapatan XI Jakarta Selatan.
Meski harga naik, si abang tetap ambil stok. Semahal-mahalnya tempe, kaum ibu terutama ibu-ibu dasteran pasti mencarinya.
Harga Rp4000 per papan masih bisa untuk sarapan seluruh anggota keluarga. Bandingkan dengan harga telur yang kembali menanjak pelan. ada daging sapi yang makin tak terbeli.
Rizal, pedagang tempe di pasar Mampang Prapatan berbeda lagi. Ia memang tidak menaikkan harga tempe dagangannya. Tetapi Rizal menyiasati dengan mengurangi ukuran tempenya.
"Tetap harga Rp5.000 untuk potongan sedenglah. Tapi sekarang dikurangi jadi lebih kecil. Kalau naikin harga yang ada saya kena maki ibu-ibu," jelasnya.
Senada juga dikemukakan Mbak Ning, pedagang sayur di gang PLO Tegal Parang, Jakarta Selatan. "Lah pripun, saking mrikone wes mundak (red: lah gimana, dari sananya sudah naik)," tutur Mbak Ning dengan logat Jawanya yang halus.