Lihat ke Halaman Asli

Kesalahan Mujur

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sore itu aku bersama 5 orang teman berencana pergi ke terminal Kampung Rambutan. Aku berdiri di tepi jalan Tegal Danas- Deltamas menunggu angkot yang lewat. Jalan sore ini padat merayap, ya beginilah potret kehidupan perkotaan. Pagi dan sore suasana macet sudah menjadi hal yang biasa mengingat waktu tersebut adalah jam berangkat dan pulang kerja.

Aku masih menunggu satu orang  teman lagi yang belum juga datang di lokasi kami menunggu angkot. Namun Selang beberapa menit kemudian dia datang.

" Oi Bro, di belakang ada dua angkot yang menuju kesini," kata teman yang baru datang tersebut sambil turun dari motor yang mengantarnya

"Okelah kalo begitu, Sipp."

Angkutan umum yang lewat daerahku hanya sampai pukul 17.00 WIB.  Jadi mendengar berita dari teman tadi, lumayan mengubah suasana yang tadinya gelisah menunggu angkot yang tak kunjung datang menjadi semangat lagi. terlihat dari jarak pandang beberapa meter warna orange angkot mulai mendekat. Segera aku bersiap-siap tanpa ragu untuk naik di angkot tersebut.

"Bro, Ayo naik," seruku kepada teman-teman lain yang masih menelepon saat menunggu angkot.

Kuperhatikan suasana angkot yang kunaiki hanya ada satu orang penumpang dan supir serta kami berenam. Melihat hal ini salah satu temanku berinisiatif meminta untuk mengantarkan kami sampai di terminal Cikarang, karena jika tidak trayek angkot terakhir hanya sampai di SGC (Sentra Grosir Cikarang). Itu berarti aku dan teman-teman harus oper angkot lagi untuk menuju terminal.

"Pak, Bisa anter kami sekalian sampai Terminal," kata salah seorang teman yang duduk di samping sopir di kursi depan.

"Iya bisa saja, ongkosnya 20 ribu ya per orang," sahut Bapak sopir tersebut

"Wah... mahal kali, Pak! biasanya sampai di SGC aja cuma 5 ribu,  kalo gitu sampai SGC aja Pak."

Setelah percakapan dengan sopir  tersebut,  penumpang yang sedari tadi duduk dan mendengar percakapan temanku dengan sopir, menyahut dan bertanya kepadaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline