Baru-baru ini, drama korea Pyramid Game menjadi perbincangan hangat di berbagai platform sosial media. Drama yang merupakan adaptasi dari Webtoon berjudul sama ini membahas mengenai sebuah permainan aneh yang menggolongkan anggota kelas 2-5 SMA Perempuan Baekyeon ke dalam enam kasta. Kasta tertinggi adalah "A" dan yang terendah adalah kasta "F". Dalang dari permainan piramid ini adalah Baek Harin yang diperankan oleh Jang Da-ah. Harin memiliki motif tersendiri dalam permainan ini, yang membuatnya memperbolehkan seluruh anggota kelas untuk merundung siapapun yang berada di posisi terendah, yaitu "F". Perundungan yang dilakukan berupa kekerasan, pelecehan, dan ancaman.
Disadari ataupun tidak, dalam lingkungan sekolah khususnya lingkup kelas, peserta didik yang memiliki masalah individual seperti Harin seringkali dijumpai di dunia nyata. Hal tersebut terlihat dari perilaku yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Mari simak lebih jauh mengenai jenis-jenis masalah individual peserta didik di kelas supaya lebih sadar dengan lingkungan sekitar.
Apa itu masalah individual di kelas?
Dikutip dari buku Manajemen Kelas: Teori dan Aplikasinya karya Imam Gunawan, masalah individual di dalam kelas muncul ketika seorang individu gagal mengembangkan rasa memiliki dan rasa harga diri. Akibatnya adalah kemunculan tingkah laku yang menyimpang.
Jenis-jenis masalah individual di kelas
Masalah individual di kelas dapat dikategorikan ke dalam empat jenis, antara lain:
- Perilaku mencari perhatian (attention getting behaviors)
Apabila seorang peserta didik gagal menemukan kedudukan dirinya di dalam hubungan sosial, maka ia akan mencari perhatian orang lain baik secara aktif seperti perilaku pamer dan membuat onar, maupun secara pasif seperti perilaku malas dan terus meminta bantuan orang lain.
- Perilaku menunjukkan kekuasaan (power seeking behaviours)
Peserta didik yang suka mencari kekuasaan biasanya menunjukkan perilaku seperti suka melakukan pendekatan, berbohong, menentang, keras kepala, dan menunjukkan sikap tidak patuh secara terang-terangan.
- Perilaku membalas dendam (revenge seeking behaviours)
Apabila seorang peserta didik merasa frustasi ketika ada hambatan dalam meraih tujuannya, maka ia akan mencari kesuksesan dengan menyakiti orang lain. Peserta didik seperti ini biasanya akan merasa sakit kalau dikalahkan orang lain dan tidak sportif dalam suatu kompetisi.
- Menampilkan ketidakmampuan (display of inadexuacy)
Peserta didik yang tidak percaya dengan dirinya akan memperlihatkan ketidakmampuan dan mudah menyerah terhadap tantangan yang menghadang. Peserta didik seperti ini selalu merasa dirinya akan gagal sehingga biasanya akan merasa rendah diri dan mengucilkan diri sendiri.