Lihat ke Halaman Asli

Intifada

Amtenar

Ngomongin Iklan...

Diperbarui: 6 Mei 2020   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ngomongin iklan ramadhan, beberapa tahun belakangan udah hampir gak pernah nonton tv rasanya.

Padahal dulu, sebelum adzan buka puasa pasti udah siap nungguin depan tv. Sebagai anak generasi 90 an, yang pernah nungguin adzan depan tv saya jadi cari-cari lagi iklan ramadhan lawas.

Eh ketemu dong. Pas saya klik dan lihat, wah ini bener banget iklan yang muncul pas lagi nunggu adzan magrib.


Ada banyak iklan yang ditayangin. Tapi iklan Djarum (merek rokok) selalu berkesan. Djarum paling rajin iklan di tv dan tayangnya sebelumnya adzan (inget banget). Iklan berbentuk cerita yang dikemas dengan lagu tanpa ada suara pemainnya. Sederhana ceritanya tapi ngena, terharu.

Apalagi di tayangan terakhir di youtube tersebut:
Menceritakan seorang mahasiswa yang pergi ke toko buku, buat baca baca buku. Tapi akhirnya ketahuan sama pemiliknya, diusirlah dia. Dia tetap masih berusaha untuk ke toko buku itu walaupun hari hujan. Akhirnya si pemilik toko buku pun merasa kasian, dia memberikan buku yang sering dibaca mahasiswa tersebut.

Suatu ketika, istri pemilik toko buku, sakit. Ketika hendak membayar biaya rumah sakit, bukti pembayarannya sudah lunas. Ternyata si mahasiswa tersebut  menjadi dokter di rumah sakit itu. Dia membalas budi bapak pemilik toko buku dengan membayarkan biaya perawatan istrinya. Kalau kata anak jaman sekarang, ceritanya ada bawangnya.

Iklan ramadhan memang dikemas dengan nuansa kebersamaan. Selalu ada rindu dan haru yang terbawa.

Tahun belakangan, iklan yang saya tonton munculnya ketika sedang membuka youtube. Secara internet udah lebih merebak dan tv agak mulai ditinggalkan. Iklan pun merambah ke internet.

Iklan ramadhan yang muncul dari Ramayana.  Dua tahun belakangan. Mirip seperti iklan djarum tapi ada narasi di dalamnya. Narasi yang cukup membuat lagi lagi netes ini airmata. bawang dimana mana.


Iklan ramayana tahun 2017 ini berkisah tentang ibu mertua yang tinggal di rumah anaknya lalu dia sering menyuruh untuk melakukan ritual di bulan ramadhan setiap hari seperti puasa, teraweh, buka puasa, dan sebagainya. Tapi ternyata ada cerita dibaliknya... penasaran mending liat langsung aja. Siapin tisu ya

Iklan Ramayana tahun 2018, berkisah tentang keluarga yang salah satu anggotanya sakit (adik). Kemudian kakaknya berusaha mewujudkan keinginan adiknya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline